JAKARTA, suaralira.com - Tren kenaikan harga gula terjadi pada momentum ramadan ini. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga gula pasir lokal dibanderol Rp13.050 per Kilogram (Kg) atau naik Rp200 per Kg.
Kenaikan harga gula pasir lokal terjadi dalam sepekan terakhir dan merata di seluruh wilayah. Rata-rata harga terendah ada di kisaran Rp12 ribu dan tertinggi sebesar Rp14.750 per Kg.
Sementara, harga gula pasir kualitas premium dipatok Rp15.450 per Kg atau naik 4,04 persen (Rp600 per Kg). Harganya bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain. Di Majene, misalnya, harganya menyentuh Rp18 ribu per Kg. Namun, di Pekanbaru masih berkisar Rp12.650 per Kg.
Guru Besar Pertanian IPB Dwi Andreas Santosa mengatakan harga pangan memang memiliki pola tertentu sebelum dan selama ramadan. Pola ini dikenal sebagai pelana kuda. Mendekati ramadan, harga cenderung naik karena peningkatan permintaan.
"Setelah itu, polanya akan turun seperti nampak saat ini polanya turun," katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/05).
Selanjutnya, harga bahan pokok cenderung melejit mendekati lebaran sejalan dengan kenaikan permintaan. Tapi, usai lebaran, harga bahan pokok diprediksi kembali turun.
Namun demikian, untuk beberapa komoditas, pola itu tidak berlaku, contohnya gula. Menurutnya, harga gula beranjak naik lantaran ketersediannya mulai menipis. Harap maklum, kurang lebih 40 persen kebutuhan gula nasional ditopang oleh impor.
"Sehingga dipastikan harga gula naik tidak terpengaruh lebaran dan diprediksi terjadi kenaikan lebih tinggi pada Juni," terang Andreas.
Kenaikan harga gula, ia mensinyalir juga dipicu belum datangnya masa panen tebu yang diprediksi datang pada Agustus. Usai panen raya tebu, harga gula diyakini kembali turun pada September. (cnnind/sl)