MUSI RAWAS (SUMSEL), suaralira.com - Tokoh agama diKabupaten Musi Rawas serta pemuka agama angkat bicara dan menilai ajakan aksi "People power" merupakan tindakan konyol dan tidak berpengaruh bagi masyarakat Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara. Kamis (16/05/2019).
Aksi tersebut merupakan tindakan kurang tepat dan untuk diKPU Kabupaten Mura dan KPU Kabupaten Muratara yang telah melaksanakan rapat sidang pleno secara terbuka sehingga berjalan aman dan damai. Bila tidak puas, silahkan menyelesaikan permasalahan sesuai aturan yang berlaku.
Bahkan, Para Tokoh agama pun mengapresiasi kepada Pemerintah dan aparat TNI/ Polri yang dari awal sudah mengawal pelaksanaan pemilihan umum dan terkhusus penegak hukum agar tidak ragu-ragu menindak pelaku yang dapat mengganggu keutuhan bangsa Indonesia, terlebih pada bulan suci Ramadhan ini.
Kepala KUA BTS Ulu Cecar Hermansyah S Ag, mengatakan bahwa aksi People Power tidak tepat sasaran. Bahkan beliau menghimbau serta mengajak masyarakat tetap menjalin kerukunan dan kebersamaan pasca Pemilu, untuk menerima hasil pelaksanaan Pemilu serentak, agar tidak terpancing untuk melakukan aksi-aksi yang dapat mengganggu kamtibmas dan menciptakan kerusuhan serta menolak adanya ajakan "People Power," jelasnya.
Ketua Persekutuan Umat Kristen (PUK) Se-Cecar Pendeta Winarto juga memberikan pernyataan penolakan adanya gerakan "People power", gerakan ini bisa memecah kesatuan antar umat beragama, dan memecahkan persatuan serta kesatuan bangsa indonesia, imbuhnya.
Imbauan senada juga datang dari Ketua Parasade Hindu Darma Indonesia (PHDI) Mura Bpk.I Wayan Sukle melalui Ketua PHDI Kecamatan Muara Beliti Bapak Ketut Sudiarte.
“Sekarang memang sedang ramai diperbincangkan masyarakat luas tentang people power, diharapkan agar ajakan yang dapat memecah kerukunan antar umat beragama tersebut harus ditelaah dulu, jangan sampai kita masyarakat menjadi korban dari adanya gerakan people power," Ujarnya.
Ketua Majelis Budhayana Indonesia (MBI) cabang Musi Rawas melalui Pandita Prasetya Dharma Riyadi mengatakan bahwa.
"Kami segenap pesamuan umat Buddha Sukakarya, Vihara Jaya Dhipa cinta NKRI. Oleh karenanya kami menolak keras adanya people power dan segala macam hasutan yg dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," pungkasnya.(hr/sl)