Suaralira.com, Bengkulu — Palang Merah Indonesia (PMI) Bengkulu mengelar simulasi tanggap darurat bencana gempa dan tsunami bersama masyarakat Kelurahan Pondok Besi Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu, Rabu, (18/9/2019).
Kegiatan simulasi tersebut mengambil tempat di SDN 4 Kota Bengkulu sebagai contoh titik kumpul evakuasi ketika terjadi bencana alam.
Pihak Kelurahan Pondok Besi dan masyarakat sangat antusias mengikuti langsung simulasi, bahkan para siswa SDN 4 ikut juga dalam kegiatan simulasi sebagai upaya pembekalan diri ketika terjadi bencana yang datang tiba-tiba.
Sekretaris PMI Bengkulu Joni Saputra yang datang dan ikut berperan dalam kegiatan simulasi mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka menguji standar operasional yang dibuat bersama masyarakat.
“Kami sudah menjalin kerjasama dengan Palang Merah Jepang dalam penanganan bencana, untuk kegiatan ini dalam rangka menguji standar operasional prosedur yang telah dibuat bersama masyarakat,” kata Joni Saputra dalam penyampaian persnya.
Ditambahkan Joni saputra saat ini PMI sudah menjalin kerjasama dengan tiga kelurahan untuk mengurangi resiko bencana terpadu berbasis masyarakat.
“Kami sudah menjalin kerjasama dengan tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Pondok Besi, Penurunan dan Sumber Jaya selama empat tahun.
Ini sebagai upaya mengurangi resiko bencana terpadu berbasis masyarakat, simulasi ini lebih menekankan bagaimana jika terjadi bencana harus segera menuju titik kumpul,” pungkas Joni Saputra seusai melakukan simulasi.
Secara terpisah Lurah Pondok Besi Eli Misliana mengatakan sangat mendukung kegiatan simulasi bencana gempa dan tsunami yang ikut melibatkan warganya.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini, semoga bisa dilaksanakan setiap tahun.
Karena wilayah Pondok Besi ini merupakan wilayah pesisir dan daerah kita rawan terjadi bencana.
Kegiatan ini sangat membantu Masyarakat agar tanggap jika terjadi bencana,” ungkap Eli Misliana yang juga ikut langsung kegiatan simulasi tersebut.
Dalam simulasi tersebut juga dilengkapi dengan tenda pengaduan korban, pos kesehatan lengkap dengan dokternya, tempat pengungsian dan dapur umum. (HD/SL)