Kepala Kepala BNNK Aceh Tamiang, AKBP Trisna Yandi SH didampingi (kiri) AKP Rafi Darmawan SE MSi, Kasiev Penindakan, Wan Ahmadsyah Maulana SH, Kasie Dayamas dan NS Hari Mulyadi S Kep MH, Plh Kasubbag umum, saat Konsfrensi Pers, di Kantor BNNK Aceh Tamiang

BNNK Aceh Tamiang Gelar Konsfrensi Akhir Tahun, Ungkap Sejumlah Capaian Tahun 2019

ACEH TAMIANG, (NAD), Suaralira.com -- Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Aceh Tamiang, menggelar Konsfrensi press akhir tahun, ungkap sejumlah capaian tahun 2019, berlangsung di Kantor BNNK setempat, Senin (30/12/2019).
 
AKBP Trisna Safari Yandi SH mengatakan press reless tentang kegiatan BNNK Aceh Tamiang di tahun 2019, "saya selaku Kepala Kepala BNNK Aceh Tamiang didampingi AKP Rafi Darmawan SE, MSi Kasiev Penindakan, Wan Ahmadsyah Maulana, SH Kasie Dayamas dan NS Hari Mulyadi S Kep MH, Plh Kasubbag umum", kata Kepala BNNK Aceh Tamiang.
 
Dalam press reless tersebut, Kepala BNNK  Aceh Tamiang, AKBP Trisna Safari Yandi SH mengungkapkan, ada sejumlah prestasi yang dicapai pihaknya selama periode tahun 2018 - 2019, baik menyangkut dalam pemberantasan narkoba, maupun dalam upaya pencegahan di Kabupaten Aceh Tamiang.
 
Dalam hal pemberantasan narkoba pihaknya telah berhasil menangkap sebanyak 20  tersangka terkait narkotika selama perode tahun 2019.
 
Dari hasil penangkapan tersebut, BNNK Aceh Tamiang berhasil menyita narkotika jenis sabu seberat 11,43 kg lebih.
 
Menurut Kepala BNNK Aceh Tamiang, AKBP Trisna Yandi SH, kasus yang melibatkan 20 orang yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 2 orang wanita dimana dari orang tersebut terlibat 2 orang Aparatur Sipil Negara (ASN), Swasta 2 orang serta wiraswasta ada 16 orang, berhasil di ungkap pihaknya dan telah melewati target yang ditetapkan karena mencapai hingga 1100 persen tahun 2019, ungkap Kepala BNNK. 
 
Berawal dari rapat kerja komisi III DPRI dengan BNNRI , kami  melakukan rekapitulasi penanganan perkara yang ditangani. Karena memang diminta oleh Deputi Pemberantasan Bapak,  Armand Depari, dari target yang dibebankan kepada BNNK Aceh Tamiang, kita melebihi target seribu seratus persen.
 
"Jadi kami bukan merasa bangga, dalam arti kata sudah berbuat di Aceh Tamiang, peningkatan itu dari pada apa yang ditargetkan oleh pusat ", ujar AKBP Trisna Yandi.
 
Sementara terkait pencegahan,  pihaknya selama tahun 2019 telah melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah. Termasuk dengan instansi vertikal yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang, diantaranya dengan melakukan tes urine terhadap seluruh pada jajaran  instansi tersebut, terangmya.
 
Selain itu, BNNK juga telah melakukan MOU dengan Institut Islam Negeri Cot Kala langsa artinya selama dua tahun terakhir, Institut tersebut selalu mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan penelitian terhadap kegiatan BNNK Aceh Tamiang.
 
Kerja sama lain juga dilakukan BNNK dengan dinas pendidikan dalam hal  sosialisasi akan bahaya narkoba terutama di sekolah-sekolah yang ada di Aceh Tamiang.
 
"Termasuk juga dengan ibu-ibu PKK Kabupaten Aceh Tamiang, karena memang mereka sebagai penyuluh daripada anak-anak mereka yang kita anggap rawan narkoba", kata AKBP Trisna Yandi.
 
"Makanya BNNK merangkul ibu-ibu PKK untuk kita bekerjasama dalam pencegahan narkoba ", ujar  Trisna Yandi.
 
Dalam press reless tersebut, Kepala BNNK Aceh Tamiang sempat mengungkapkan bahwa sejak BNN Aceh Tamiang berdiri  ditahun 2016 masih belum memiliki kantor permanen. Namun demikian BNNK Aceh Tamiang telah memiliki lahan yang bersebelahan dengan kantor MAA, dimana lahan yang diperuntukkan untuk kantor kefepan hlibah dari Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Aceh Tamiang beberapa waktu yang lalu. 
 
"Dengan adanya lahan dari hibah tersebut BNNK berencana untuk memperjuangkan kantor permanen tahun 2021 agar bisa memiliki kantor secara permanen. Karena selama ini BNNK Aceh Tamiang masih meminjam kantor dari Pemkab Aceh Tamiang ", pungkasnya optimis. (tarm / SL)