Batu Sangkar (Sumbar), Suaralira.com -- Anak pasangan dari Itin dan Anto yang lahir di Klinik Bersalin Ibu dan Anak Fadillah, Koto Baranjak Batu Sangkar, Sumatera Barat, pada Kamis (04/7/19) yang lalu sungguh sangat memprihatinkan.
Bayi yang diberi nama Putry Anim Syakila (Anim), dengan Riwayat Bawaan Lahir terputusnya saluran makanan (Atresia Esofagus), Lahir dalam keadaan prematur dengan berat badan yang hanya 1400 gram dan panjang 39 cm.
Setelah di lahirkan, Anim langsung dirujuk ke RS Achmad Mochtar Kota Bukittinggi guna mendapat Pertolongan, selama 5 hari Anim berada di Rumah Sakit Achmad Muchtar, namun Dokter Bedah yang dibutuhkan keluarga Anim tidak ada di rumah sakit tersebut.
Kemudian Anim dirujuk kembali ke RSUP Dr M DJAMIL Kota Padang, selang 2 hari di Rumah Sakit, Dokter langsung melakukan Operasi pertama pada Anim, untuk Pembuatan selang minum di perut langsung ke lambung, yang pada saat itu Anim genap berumur 8 hari.
Selanjutnya Orang tua Anim juga meminta kepada awak media suaralira.com pada Rabu (31/12/19) sore, agar dapat menayangkan berita tentang keadaan yang saat ini di tanggung nya. Agar dapat dibaca masyarakat banyak dan juga pemerintah setempat. "ucap ibu Anim.
"Orang tua Anim sangat sedih dengan keadaan anaknya, yang harus menanggung derita saat dilahirkan".
Ayah Anim yang hanya bekerja sebagai supir pengangkut sayuran ke pasar, yang berpenghasilan tidak menentu, pada saat Anim dilahirkan dan mendapati Anim dalam keadaan menderita Atresia Esofagus, Ayah Anim pun sudah mulai jarang untuk mengangkut sayuran kepasar, dan banyak menghabiskan waktu bersama dirumah sakit." Ucap Ibu Anim.
Di karenakan kondisi Ekonomi kedua orang tua Anim yang kurang mampu, membuat orang tua Anim harus meminjam uang untuk biaya perobatan kepada para kerabat terdekat.
Kemudian, dikarenakan tidak memiliki biaya, Orang tua Anim berharap kepada Pemerintah dan para Dermawan, agar sekiranya dapat memberikan bantuan dan uluran tangan untuk dapat melakukan Operasi selanjutnya kepada anak kami, berharap agar operasi berjalan lancar dan anak kami "Anim" dapat hidup secara normal seperti anak anak lainnya. "Harap orang tua Anim. (Randa/sl)