PEKANBARU (RIAU), suaralira.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, meminta warga di wilayahnya agar mewaspadai beredarnya berita keliru atau hoaks terkait adanya pasien suspect virus corona baru yang dirawat di Kota Pekanbaru. "Kabar tersebut adalah hoaks alias berita bohong."
"Sampai saat ini belum ada kasus yang disebutkan di beberapa media, 'itu hoaks.' Kami meminta masyarakat jangan panik, tetapi lebih waspada dengan meningkatkan imunitas tubuh dan perilaku hidup bersih dan sehat," ucap Mimi di Pekanbaru, Selasa (04/02/2020).
Dia sudah mengonfrmasike pihak rumah sakit terkait dan ternyata memang tidak ada pasien dengan kondisi tersebut. Namun demikian, Dinas Kesehatan Provinsi Riau tetap mengantisipasi masuknya virus corona tersebut ke wilayahnya dengan cara menyiagakan rumah sakit, serta menjaga semua pintu masuk darat, laut dan udara agar dilakukan pemeriksaan kepada warga yang baru datang.
Setiap pintu masuk itu dilengkapi dengan alat pemindai suhu tubuh untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Selain itu, warga juga diminta untuk menjaga kondisi tubuh dengan cara melakukan pola hidup bersih dan sehat serta kebersihan lingkungan sekitar, paparnya.
Sementara itu, enam warga Riau saat ini masih menjalani karantina selama 14 hari di Pulau Natuna bersama ratusan WNI lainnya yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, China.
Mereka yang menjalani karantina dan observasi di Natuna untuk melihat perkembangan kesehatan dan dipastikan pulang ke keluarganya dalam kondisi sehat dan terbebas dari virus corona.
"Mereka di Natuna dievakuasi selama dua sampai 14 hari. Ini untuk melihat perkembangan kesehatan mereka, karena masa inkubasi (virus) itu dari dua hingga 14 hari. Kalau clean and clear barulah mereka dipulangkan ke keluarga masing-masing di Riau," ucap Mimi.
Meski sejauh ini belum mendapatkan informasi dari enam WNI asal Riau tersebut, namun dia meyakini bahwa kondisi mereka dalam keadaan baik dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa.
"Saya belum dapat informasi. Mereka ditangani langsung oleh petugas Kementerian Kesehatan. Seperti yang dikatakan Pak Menteri, di sana mereka melakukan kegiatan normal seperti olahraga, makan dan lainnya," ucap Mimi. (ant/ sl)