Takengon (NAD), Suaralira.com – Mewabahnya penyebaran virus corona sedikit banyak mempengaruhi ketersediaan dan harga komoditas di pasaran. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Aceh Tengah, walaupun belum ada indikasi penderita positif, namun berdasarkan data yang dirilis Dinkes Aceh per 17 Maret 2020 hinggal pukul 16:00 WIB sudah ada 2 (dua) Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga sembilan bahan pokok (sembako) dan komoditas lainnya, tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah dari jajaran Pemerintah Aceh Tengah antara lain dari dinas pangan, dinas perikanan, dinas kesehatan, dinas perizinan, dinas pertanian, dinas perdagangan, bagian hukum setdakab, bagian ekonomi setdakab dan polres meninjau Pasar Paya Ilang, toko grosir serta apotek dan swalayan di seputaran Kota Takengon, Kamis, 19/03.
Ketua Tim, Juanda SP menyatakan berdasarkan kondisi di pasar terjadi kenaikan harga gula namun persediaan masih terjaga, bahkan komoditas bawang putih sempat naik namun pada hari ini turun dari 65 ribu menjadi 35-40 ribu Rupiah/kg, cabe kering 120 ribu turun menjadi 100 ribu Rupiah/kg.
Selain itu juga ditemukan beberapa makanan dan bahan makanan kadaluarsa, kemasan yang tidak layak, kemasan tanpa label, izin usaha yang telah habis masa berlakunya serta tidak ada izin usaha.
“Kami juga melakukan pengambilan sampel makanan dan bahan makanan serta penyitaan makanan kadaluarsa” kata Juanda.
Menurut salah seorang anggota tim, Iwan Hasri, untuk masker dan hand sanitizer tidak tersedia karena permintaan masyarakat yang meningkat.
“Untuk Hand Sanitizer dalam beberapa hari ini tersedia namun untuk masker persediaan kosong” jelas Iwan.
Dalam kegiatan ini tim juga melakukan pembinaan dan penjelasan pencegahan corona virus kepada masyarakat.
“Kepada masyarakat dan pelaku usaha juga kami sosialisasikan pencegahan dan peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona” demikian Iwan.(dk/hms/sl)