Bupati Shabela Ajak Pihak Perbankan dan Pelaku Usaha Bantu Penanganan Covid

Takengon (NAD), Suaralira.com - Menyikapi pandemi coronavirus disease (Covid-19) yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengajak pihak perbankan dan para pelaku usaha di daerah setempat untuk turut berperan aktif dan berkontribusi dalam penanganan covid-19 ini.
 
Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar saat melakukan pertemuan dengan para pimpinan bank dan pelaku usaha di ruang kerja bupati, Kamis (2/4/2020). Dalam kesempatan itu Shabela  meminta pihak perbankan dan para pengusaha dapat berpartisipasi dalam penanganan covid diantaranya melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility) maupun dana sosial lainnya khususnya untuk penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan dan persediaanya terbatas.
 
“Atas nama Pemerintah Daerah, saya berharap kepedulian, kerjasama dan bantuan dari semua pihak terkait penanganan Covid 19 terutama pihak perbankan dan pelaku usaha yang ada di daerah ini. Bantuan yang sangat kami harapkan, khususnya untuk pengadaan APD sebagai alat pencegahan karena kita pada saat ini persediaannya terbatas dan agak sulit memperolehnya,” ungkap Shabela.
 
Lebih lanjut Shabela menyampaikan bahwa saaat ini APD berupa baju hazmat, masker, hand dan, disinfektan langka di pasaran dan kalaupun ada harganya mahal.
 
“Saya berharap pihak perbankan  dan para pelaku usaha melalui CSR masing-masing untuk membantu pengadaan APD ini, bantuan yang kami harapkan saat ini bukan dalam bentuk uang,  tapi berupa barang (APD) dan juga sembako yang diperuntukan bagi  masyarakat kurang mampu” tambahnya.
 
Shabela juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah melalui Gugus Tugas penanganan virus Corona (covid-19) telah berupaya maksimal untuk pencegahan dan pengendalian penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan ini.
 
“Untuk mendukung kinerja Gugus Tugas dalam penanganan covit, kita telah melakukan pergeseran anggaran APBK lebih kurang 10 Milyar rupiah sebagai dana persiapan tanggap darurat bencana non alam, ini bukti keseriusan pemerintah daerah dalam situasi saat ini, untuk itu kami mengajak saudara-saudara juga turut berperan katif membantu” tegasnya.
 
Meski anggaran sudah disiapkan, namun karena jangka waktu penanganan covid ini tidak bisa diprediksi, Shabela meminta semua pihak ikut mengantisipasi dengan swadaya.
 
“Sampai saat ini kita belum dapat memprediksi apa yang akan terjadi ke depan, dana yang telah kita siapkan tersebut kemungkinan tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan, untuk iti kami sangat berharap keterlibatan semua pihak, mungkin diantara kita ada yang sanggup untuk  memproduksi masker, hand sanitizer dan disinfektan sendiri, akan kita fasilitasi untuk diproduksi secara massal dan dapat dibagikan kepada yang membutuhkan,” pungkas Shabela.
 
Di akhir pertemuan Shabela berpesan kepada para pimpinan bank dan pelaku usaha agar membatasi karyawan perbankan maupun karyawan swasta keluar masuk wilayah Aceh Tengah untuk sementara, ini merupakan bagian dari  mencegah penyebaran Covid-19.
 
Hadir dalam pertemuan tersebut seluruh pimpinan bank yang ada di Takengon seperti Bank Aceh, BRI, Bank Mandiri, BTPN, BNI dan para pengusaha swasta di Aceh tengah (dk/hms/sl)