Insani, salah seorang pedagang kuliner, akibat dampak Covid-19 untuk sementara pindah berjualan didepan rumahnya, jalan Ir Juanda Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.
Akibat Dampak Covid-19

Pedagang Taman RTH Karang Baru Mengeluh Kehilangan Penghasilan

ACEH TAMIANG(NAD), Suaralira.com -- Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Taman Ruang Terbuka Hijau Komplek perkantoran Bupati Karang Baru, Aceh Tamiang, mengeluh karena kehilangan penghasilan. 
 
Sejak wabah Covid-19 corona melanda Indonesia, khususnya Aceh Tamiang,  pendapatan para pedagang turun dratis. Sehingga beberapa pedagang dengan terpaksa membongkar lapaknya karena kehilangan pembeli untuk mencari alternatif lain. 
 
Saat ini dampak imbas dari wabah Covid-19 sangat dirasakan oleh seluruh warga masyarakat Indonesia, hampir semua lini hal itu dirasakan. Apapun profesinya, apalagi para pedagang kecil kaki lima,  tentu sangat merasakan dampak tersebut. 
 
Salah seorang pedagang yang bernama Insani (20) yang sehari - hari mangkal di seputaran taman RTH, sempat menyampaikan keluhannya pada Media ini. 
 
Insani termasuk salah seorang pedagang kaki lima yang ikut membongkar lapaknya usai mendapat himbau dari Pemerintah terkait pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga ikut menutup sementara lapaknya.
 
Warga Kampung Dalam, kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang tersebut,  termasuk yang paling merasakan imbas dari Covid-19, karena kehilangan pendapatannya. Namun  sosok insani tidak kehilangan alternatif mengatasi hal itu karena dia langsung membuka lapak baru didepan rumahnya. 
 
Sosok Insani cukup dikenal dikalangan para pedagang dan pembeli, karena keramahannya menyapa pembeli yang datang ke lapaknya. Demikian jaga suaralira.com, ada beberapa kali mampir di lapaknya. 
 
Dari beberapa kali wawancara dengan Insani, termasuk salah seorang anak muda yang polos dan ulet. Tahun lalu dia sempat berangkat umroh mendampingi ibunya dari biaya menabung,  hasil dari berjualan kecil - kecilan dan mengumpulkan botol aqua bekas, diseputaran taman RTH kantor Bupati Aceh Tamiang.
 
Menurut Ayub salah seorang rekannya sesama pedagang, ketika dikonfirmasi suara mengungkapkan, hanya dengan menyisihkan pendapatannya yang ditabungkan, dari berjualan dan mengumpulkan botol bekas, Insani bisa berangkat umroh, ungkap Ayub.
 
"Iya bang benar tahun lalu saya mendampingi ibu saya berangkat umroh,  mudah-mudahan nanti saya bisa berangkat haji, doakan saya bang", ujarnya polos tanpa malu-malu saat dihubungi suara,  Minggu (05/04/2020).
 
Kepada media ini dia mengungkapkan bahwa dia punya cita-cita lagi untuk berangkat haji ketanah suci Mekkah jika ada rezeki, ungkapnya.
 
"Inshaa Allah, saya berniat lagi kesana bila di izinkan Allah dengan cara menabung dari hasil berjualan nanti", katanya.
 
Walaupun untuk sementara ini dia tidak bisa berjualan di taman,  namun tidak menjadi halangan baginya karena dia telah membuka lapak berjualan di depan rumahnya, Jalan Ir Juanda Karang Baru, persis didepan Caafee Srikandi.
 
Menurut Insani (20), ada beberapa menu kuliner yang dia jual didepan rumahnya dan siap untuk diantarkan (Delivery) kepada pelanggan apabila dipesan via telepon. 
 
"Tidak hanya minuman, makanan pun saya siap untuk antarkan kepada pelanggan saya jika dipesan", kata Insani.
 
Baginya pelanggan adalah nomor satu dan bagi mereka yang bisa datang diapun siap untuk melayani.
 
Untuk sementara saya berjualan di depan rumah, persis di depan cafee Srikandi jalan Ir Juanda Simpang 3 Tanjung Karang, katanya.
 
"Ada tempat nongkrong dan Wifi bagi pelanggan yang mau datang kesini dan bagi pelanggan yang tidak sempat datang, ibisa  memesan via telepon ke nomor +6282332770594, nanti kami antar pesanannya, tutupnya. (Tarmizi /SL)