Dok. Polresta PekanbaruPetugas damkar dan warga berjibaku memadamkan api yang membakar gedung SMPN 7 Pekanbaru di Jalan Lokomotif, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (12/5/2020) malam.

SMPN 7 Pekanbaru Ludes Terbakar, Diduga Akibat Disambar Petir

Pekanbaru, Suaralira.com -- Kebakaran melanda gedung sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 7 Pekanbaru di Jalan Lokomotif, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (12/5/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.
 
Kebakaran diduga dipicu sambaran petir yang menyebabkan korsleting listrik.
 
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, hampir seluruh ruangan belakang hangus dilalap si jago merah.
 
Upaya pemadaman api dilakukan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Pekanbaru dan dibantu warga setempat.
 
"Kami mengerahkan tujuh unit mobil damkar dan personel 25 orang," ujar Kasi Keselamatan dan Evakuasi Damkat Kota Pekanbaru, Fahriansyah dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (13/5/2020) dini hari.
 
Dia menyebutkan, bcrdasarkan keterangan warga setempat bangunan sekolah terbakar diduga akibat disambar petir. 
 
Sebab, pada Selasa malam wilayah Pekanbaru dilanda hujan disertai petir dan angin kencang.
 
"Dugaan sementara terkena sambaran petir yang mengakibatkan korslet listrik," kata Fahri.
 
Setelah lebih satu setengah jam berjibaku, api berhasil dipadamkan. Petugas melanjutkan pendinginan.
 
11 ruangan hanus terbakar
 
Secara terpisah, Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda menyebutkan ada 11 ruangan sekolah yang hangus terbakar.
 
"Kebakaran diduga karena korsleting listrik yang berasal dari ruang tengah lobi sekolah, yang mengakibatkan 11 ruangan hangus terbakar," ucap Budhia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.
 
Ada pun ruangan yang terbakar, yaitu ruang majelis guru, prakarya, lobi, tata usaha, kurikulum, kepala sekolah, dan lima ruang belajar.
 
Budhia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kerugian materil sementara belum bisa ditaksir.
 
Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi penjaga sekolah, Noriwan (57), awalnya lampu hidup mati di ruang lobi sekolah. Tak lama setelah itu, muncul percikan api yang menyambar.  
 
"Saksi memberitahukan kepada kepala sekolah dan berusaha memadamkan memakai racun api. Saksi juga berlari ke luar minta tolong kepada warga," kata Budhia. 
 
Lalu, berdasarkan keterangan saksi kedua sekuriti sekolah Eko Kurniawan (29), api sudah membesar di ruang lobi sekolah. 
 
Saksi berteriak memanggil warga untuk membantu memadamkan api dan membuka pagar sekolah. 
 
"Saksi menghubungi pihak pemadam kebakaran. Setelah itu, datang tujuh unit mobil damkar memadamkan api. Sekitar pukul 00.15 WIB, api berhasil dipadamkan," pungkas Budhia. (sl)
 
Sumber : kompas.com