Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Shabela Tinjau Kesiapan Sekolah

Takengon (NAD), Suaralira.com – Sebagai daerah yang mampu mempertahan status zona hijau dengan nol kasus positif covid-19 (zero case), Kabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten yang diijinkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk melakukan aktifitas belajar mengajar sistem tatap muka pada tahun ajaran 2020/2021 ini. Untuk tahap pertama, sekolah-sekolah yang diijinkan melakukan kegiatan belajar tatap muka adalah tingkat menegah atas (SMA, SMK, MA dan sederajat) dan tingkat menengah pertama (SMP, MTs dan yang sederajat).
 
Menurut rencana kegiatan belajar mengajar sistem tatap muka di wilayah kabupaten Aceh Tengah ini akan dimulai pada tanggal 13 Juli 2020 yang akan datang, yang menurut kalender pendidikan merupakan awal dari tahun ajaran baru 2020/2021. Meski demikian, pembukaan kembali sekolah ini tetap menerapkan protokol kesehatan dan terus dipantau serta akan dievaluasi secara berkala.
 
Untuk memastikan kesiapan sekolah-sekolah di kabupaten Aceh Tengah menerapkan sistem pembelajaran aman covid-19, pagi ini, Jum’at (10/7/2020), Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar melakukan peninjauan langsung ke beberapa sekolah di seputaran kota Takengon. Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Uswatuddin, Kepala Palaksana BPBD, Ishak, Kepala Dinas Sosial, Aulia Putra, Kepala Dinas Kesehatan, Jayusman dan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Aceh Tengah, dr Yunasri M Kes.
 
Ketika mengunjungi beberapa sekolah tersebut, Shabela memastikan bahwa semua sekolah yang akan dibuka hari Senin mendatang, sudah memiliki sarana cuci tangan pakai sabun dalam jumlah yang memadai, alat pendeteksi suhu, dan penyiapan kelas dengan pengaturan tempat duduk berjarak minimal 1 meter antara satu dengan lainnya.
 
Kepada para Kepala Sekolah yang dikunjunginya, Shabela berpesan agar siswa dan guru selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin, melakukan pengecekan suhu saat datang dan pulang, serta tidak mengijinkan orang dari luar, termasuk wali murid memasuki lingkungan sekolah.
 
“Tolong diingat, nanti kalau sekola sudah diaktifkan kembali, para guru dan semua siswa harus menggunakan masker selama proses pembelajaran, mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin dan lakukan pengecekan suhu pada saat siswa dan guru memasuki lingkungan sekolah, orang dari luar juga jangan diijinkan masuk ke lingkungan sekolah” pesan Shabela.
 
Bupati Aceh Tengah ini juga mengingatkan agar selama proses pembelajaran tatap muka, tetap menjaga jarak dan pada waktu istirahat, tidak berkerumun. Dia juga meminta agar jam belajar dibatasi dan disesuaikan jadwalnya, karena dengan sistem ini harus ada pengaturan sift bagi siswa.
 
“Saya sudah ceh, pengaturan tempat duduk di kelas sudah sesuai dengan protokol kesehatan, ini tolong dipertahankan pada saat proses belajar mengajar sudah dimulai, jangan digeser-geser atau dirapatkan, selama belajar, para siswa dan guru harus tetap jaga jarak dan waktu istirahat jangan berkerumun di satu tempat, jam belajarnya juga disesuaikan dengan pengaturan sift, supaya semua siswa mendapat pelayanan pendidikan yang sama” pungkas Shabela.
 
Menjelang diberlakukannya fase kenormalan baru (new normal), selain akan mengaktifkan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah,  Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui Surat Edaran Bupati, juga telah mengijinkan aktifitas bidang ekonomi dan budaya, namun tetap dengn penerapan protokol kesehatan yang ketat. (Dk/hms/sl)