PKS PT Padasa Enam Utama Disegel Buruh F SBSI Kampar, Produksi Lumpuh

KAMPAR (Riau), Suaralira.com -- Ini lah kalau buruh sudah marah, dia berani nekad, dia berani bertindak sesuai dengan undang-undang, "ucap Piramida Siboro saat memimpin orasi demo ke 5 di PT Padasa Enam Utama.
 
Adapun pasal kemarahan ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Sejahterah Indonesia FSBSI, bermula dari sifat arogan yang dilakukan" Aswin Azwar Asisten dan merangkap Asisten Pembibitan di Afdeling 7. 
 
Yang mana Aswin Azwar berusaha dengan sengaja melakukan tindakan intimidasi berupa pemindahan tempat bekerja kepada salah satu buruh yang bernama "Chandra" Tidak terima diperlakukan dengan tindakan intimidasi Chandra selalu anggota FSBSI melaporkan kepada, "Tupar selaku ketua PK".
 
Selanjutnya Tupar melaporkan kejadian tersebut kepada Kormaida Siboro (ketua DPC FSBSI Kampar), Tersinggung anggotanya mendapatkan tekanan intimidasi, Kormaida Siboro langsung memimpin aksi. Kormaida menuntut agar Aswin Azwar untuk diberhentikan.
 
Dalam aksi kali ini, masa aksi menduduki pabrik dan menutup aktifitas pabrik  PKS PT Padasa Enam Utama. Ironisnya massa aksi meminta pihak management agar mematikan mesin PKS.
 
Kormaida menambahkan, "Meminta Dirut PT Padasa Enam Utama untuk memecat Aswin Azwar. 
 
"Selama tuntutan tidak dipenuhi buruh akan tergilas melakukan aksi. 
 
Hal senada juga disampaikan Chandra adalah wakil ketua PK, yang mendapatkan tekanan intimidasi dari Aswin Azwar  menuturkan.
 
"Sampai kapanpun saya tidak akan takut sama siapapun selama pergerakan kami untuk menuntut hak kami dijalan yang benar  sesuai dengan Undang-undang perburuhan.
 
"Saya meminta dengan tegas kepada pihak PT Padahal Enam Utama untuk memecat saudara Aswin Azwar.
 
"Saya meminta pihak perusahaan PT Padahal Enam Utama untuk secepatnya memberikan hak-hak kami yang telah diperkosa pihak perusahaan. 
 
Lumpuh total, PT Padasa Enam Utama Tidak beroperasi, diperkirakan pihak perusahaan merugi 1 Miliar per harinya. Dari hasil pantauan media dilokasi, terlihat ratusan buruh menduduki PKS Padasa Enam Utama dan langsung memberhentikan kegiatan baik penerimaan buah pabrik, mitra semua dilarang masuk PKS, bahkan mesin pabrik dilarang untuk hidup. (***)
 
Liputan Tim FPII Riau