Memasuki Pemilukada Serentak 2020, Ketua PJI-Demokrasi Riau Beri Pesan dan Himbauan Calon Pimpinan Rohil

PEKANBARU, Suaralira.com -- Tak mudah untuk menjadi seorang pemimpin dan atau figur pemimpin dan atau Pemimpin disebuah perkumpulan kecil, maupun besar dan bahkan menjadi pemimpin daerah (Kepala Daerah), baik itu Gubernur, Walikota maupun Bupati dan Wakil Bupati.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Ismail Sarlata selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJI-Demokrasi) Provinsi Riau, dihadapan beberapa insan Jurnalis ditengah-tengah pertemuan/jumpa pers di Noname Cafe Jl Setia Maharaja Parit Indah Kota Pekanbaru. Sabtu (31/10/2020).
 
"Ditengah memasuki Pemilukada serentak dibeberapa wilayah khususnya di Provinsi Riau yang diikuti oleh beberapa Kabupaten yang ada, hendaknya masyarakat benar-benar harus memilih Pemimpinnya jangan asal pilih. Pilihlah Pemimpin yang siap dikritik oleh masyarakat baik secara langsung maupun melalui segala jenis saluran media. Baik media sosial maupun media Elekronik, cetak dan media siber (media online), dan pilihlah pemimpin yang sudah pernah memimpin apa lagi itu sudah teruji kepemimpinannya." ungkap Ismail Sarlata.
 
Jikapun Pemimpin yang sudah pernah memimpin belum terbukti kinerjanya, namun masyarakat hendaknya juga melihat apakah pemimpin yang memimpin melanjutkan pembangunan dari Pemimpin sebelumnya atau tidak. Jika ia melanjutkan, wajar-wajar saja seorang Pemimpin melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, namun walau demikian bukan berarti Pemimpin tersebut tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan dirinya mampu untuk menjadi figur Pemimpin yang diharapkan masyarakatnya pula.
 
Seperti saat ini, walau saya lama berdomisili dan atau berdiam di kota Pekanbaru Provinsi Riau. Namun saya tidak dapat melupakan asal usul tanah kelahiran saya, yakni kota negeri seribu Kubah Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir, tentunya menginginkan seorang figur pemimpin yang baik demi untuk kemajuan Rokan Hilir menjadi lebih baik.
 
Walau saya tidak memiliki hak suara untuk memilih, namun saya masih dapat memiliki hak untuk berserikat dan berkumpul mengeluarkan pendapat di muka umum, sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia tahun 1945 yang sudah beberapa kali di Amandemen.
 
Dengan ini saya selaku Ketua DPD PJI-Demokrasi Provinsi Riau, menghimbau dan mengajak masyarakat Rokan Hilir mari gunakan hak suara yang sebaik-baiknya, karena hak suara kita menentukan masa depan kabupaten Rokan Hilir dan nasib masyarakat Rokan Hilir itu sendiri, akan mau kita bawa kemana Rokan Hilir ini nantinya untuk 5 (lima) tahun kedepannya. "Himbau Ismail Sarlata.
 
Dan bagi calon pemimpin Rokan Hilir yang ikut bertanding dikancah Pemilukada serentak 2020 ini, bertarung dan bersainglah secara sehat dan jangan terlalu banyak memberikan janji-janji palsu untuk menarik simpatik dan atau hati masyarakat. 
 
Tunjukkan program-program yang singkat, padat, dan jelas bukan sekedar ucapan diseputaran Kampanye saja. Ingat jika siapapun itu yang terpilih nantinya, jika janji-janji dan atau program-program yang telah disampaikan didalam masa Kampanye tidak terwujud, maka yang terluka itu adalah hati masyarakat Rokan Hilir itu sendiri. 
 
Dan kami dari Kalangan Insan Pers, yang tergabung didalam wadah Organisasi yang berbadan hukum. Dan Pers merupakan pilar ke 4 Pembangunan Bangsa, maka bagi Pemimpin terpilih nantinya perhatikan kritikan kami untuk menjadi sebuah kritikan positif membangun bukan untuk Dikriminalisasi akan sebuah kritikan yang diberikan oleh masyarakat melalui media, yang dituangkan dalam sebuah bentuk Karya Tulis untuk dipublikasikan di khalayak orang ramai dan atau masyarakat seluruh Indonesia khususnya di Provinsi Riau.
 
Seperti halnya yang pernah terjadi di Kabupaten Bengkalis, yang diduga telah lakukan kriminalsasi terhadap salah seorang Pemimpin Redaksi media siber yang ada di Provinsi Riau. "Tutup Ismail Sarlata sembari tersenyum. ***(sl)
 
Rilis Resmi PJI-Demokrasi Riau