Lebong (Bengkulu), Suaralira.com -- Pasar Pagi Desa semalako Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong tidak peduli dengan Pandemi Covid-19, hal ini terlihat kerumunan warga yang kepasar tidak satupun yang memakai masker. Satu-satunya yang memakai masker bapak Ahmad efendi yang biasa disapa Ujang (50 tahun), pedagang lem panci dan pembersih pantat kuali yang berasal dari Kelurahan Karang Anyar Kec Curup, Kab Rejang Lebong sangat menyayangkan hal sedemikian, Rabu pagi 25 Nopember 2020.
Dengan kondisi cacat fisik, tangan kanannya patah akibat kecelakaan kira-kira dua belas tahun yang lalu tidak mengurangi semangatnya untuk berjuang demi menghidupkan keluarga dan mencari dana untuk biaya berobat istrinya yang sedang menderita sakit kencing manis kering (Diabetes), dengan memakai dana sendiri (tanpa BPJS), dengan alasan obat yang diberikan melalui BPJS tidak ada perubahan dengan istri saya." Ungkap Ujang saat ditanya awak media.
Pak Sani (60 tahun), pengurus pasar pagi pekan rabu Desa Semelako saat di konfirmasi menyampaikan, Virus Corona tidak sampai ke Kabupaten Lebong, hingga sekarang tidak terdengar warga Lebong yang terkonfirmasi Virus Corona (Covid-19), jadi untuk apa kami pakai masker, dan bila ada yang pakai masker itu menandakan orang luar (Pendatang). "Jelas Sani.
Mendengar hal sedemikian, awak media menghubungi Beni Perdiansyah (40 tahun), Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kesehatan Kabupaten Lebong melalui ponselnya. Beni menjelaskan data terakhir kami terima untuk Kabupaten Lebong Orang Dalam Pengawasan (ODP) 27 Orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Satu orang". Jelas Beni.
"Jadi Kabupaten Lebong zona hijau (Aman) dengang Covid-19. Tapi walaupun Kabupaten Lebong zona hijau, nol persen kasus, saya menghimbau agar masyarakat Lebong tetap waspada dan ikuti aturan pemerintah yaitu pakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Sebab kita dikelilingi dengan kabupaten yang ada warganya terkonfirmasi Covid-19, seperti Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Bengkulu Utara. "Tutup Beni. (Herwan/sl)