Tebing Tinggi (Sumut), Suaralira.com -- Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan, menerima kunjungan Pimpinan HKBP Distrik XIV, Jumat (26/3), bertempat di Ruang Kerja Lantai IV Gedung Balai kota. Turut mendampingi Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian, Asisten Pemerintahan Bambang Sudaryono, Kabag Kesra H Sahbana Hasibuan, Kabag Pemerintahan Syahdama Yantho.
Wali Kota Tebingtinggi mengucapkan selamat datang dan bertugas di Distrik XIV. "Mengurus gereja dengan 3 wilayah, Serdang Bedagai, Batu Bara dan Tebing Tinggi, cukup memakan energi.
Melihat kemajuan HKBP luar biasa, secara perlahan tapi mantap terukur dan terarah, pembangunan gereja, kantor, rumah ephorus, dan mudah mudahan semua bisa terlaksana dengan baik".
Cuma kita sekarang menghadapi COVID-19, banyak hal aktifitas terhambat didalam melaksanakan ibadah, beberapa waktu lalu bahkan sempat tidak melaksanakan ibadah.
Akhirnya ada modifikasi teknologi sehingga bisa virtual dan mengkombinasikan virtual dan tatap muka. Hal semacam itu terjadi pada Natal Oikumene kita. Mudah - mudahan semua bisa berjalan dengan bagus dan lancar.
Tidak ada masalah, itu semua kerjasama antara pimpinan gereja, para Pendeta dan jemaat yang ada. Itu bahagian yang luar biasa. Karena apa? kesehatan masyarakat itu bagian yang paling penting, jangan sampai ada klaster dari HKBP, itu yang kita tidak mau, "harap Wali Kota.
Disampaikan Walikota mari jaga protokol kesehatan, sama - sama melakukan identifikasi, tentang para jemaat. Mungkin ada terpuruk ekonomi akibat COVID-19, dapat disampaikan sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Kota Tebingtinggi.
Pemerintah Kota Tebingtinggi juga mengharapkan dan menyampaikan, kalau Pendeta mau divaksin tolong didata serahkan pada kami, sesuai data urut dan kemampuan vaksinasi.
Didaftarkan buat surat supaya bisa tahu, karena datang vaksin baru 2.400 di Tebingtinggi. Ini mau kita utamakan terhadap mereka yang sering berhubungan dengan masyarakat, "Ucap Walikota.
Kami Pemerintah Kota bisa bersinergitas kepada gereja, silahkan lakukan ibadah tapi dengan catatan ada PPKM, tidak kita berlakukan satu kota sekarang, tapi satu kampung, kalau ada disitu ada kena COVID-19, berarti memang harus stop kegiatan tatap muka.
Kami tahun 2020 dan 2021 ini sangat terpukul. Pertama dana kami habis dipergunakan untuk Covid-19. Kedua, bantuan dari pusat dikurangi. Berlanjut ke tahun 2021 hampir 20 persen APBD kami terpotong, sekarang kurang 100 milyar.
Sebelumnya, Pimpinan HKBP Distrik XIV Pdt Fritz Sihombing mengatakan kunjungan ini adalah perkenalan diri dan program daripada HKBP Distrik XIV Tebingtinggi Deli dalam wujud kerja sama gereja dan Pemerintah. (Gabe/sl)