Fhoto : Bibit Santosa M Pd Kepala SD Negeri 114 Pekanbaru

Pagar dan Atap SD Negeri 114 Marpoyan Damai Belum Juga Diperbaiki

Pekanbaru, Suaralira.com -- Bibit Santosa M Pd, Kepala Sekolah SD Negeri 114, Jalan Cempedak Kel Wonorejo Kec Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, dijumpai awak media suaralira.com, Sabtu (3/04/2021) diruangannya.
 
Bibit biasa dipanggil menuturkan bahwa, sesuai pertanyaan dari suaralira.com, tentang pagar sekolah sudah dibongkar tetapi belum juga dibangun.
 
Bibit menuturkan tentang atap ruangan majelis guru yang bocor dan selalu menganggu apabila guru guru sedang duduk diruangannya, bisa bisa buku yang ada diatas meja basah karena tetesan hujan akibat bocornya atap.
 
Bibit menuturkan kepada suaralira.com bahwa, pagar sekolah itu sudah kami ajukan proposal beberapa kali, tapi sampai sekarang belum ada juga realisasinya. 
 
"Informasi dari PU yang diterima pada saat pandemi covid 19 datang, sehingga sampai sekarang  belum terealisasi. "Sebut Bibit.
 
Kemudian Bibit juga telah beberapa kali melalui Dinas Pendidikan mengirimkan proposal sampai dibuat ulang proposal itu kembali.
 
Melalui proposal itu sekarang keadaan pagar belakang sudah dirobohkan. Dan siap untuk diajukan kembali proposal ke Musrenbang Kecamatan Marpoyan Damai.
 
Dalam Musrenbang Kecamatan dan Camat Marpoyan Damai sudah mengecek keadaan pagar kelapangan, memang pagar jadi prioritas utama, "ujarnya.
 
Tengku Azwendi wakil ketua DPRD Kota Pekanbaru politisi dari Partai Demokrat juga telah mengetahui hal mengenai pagar sekolah ini. Tapi pagar sekolah baru sampai diruntuhkan, sampai sekarang belum juga dibangun, "ujar Bibit.
 
Semoga melalui proposal yang telah dibuat berulang kali, untuk diajukan menjadi prioritas utama untuk dibangun. "Tutur Bibit.
 
Karena itu selain pagar, Bibit berharap juga semoga kondisi atap segera diganti, karena sudah bocor walaupun plafonnya sudah diganti.
 
Karena ruangan yang bocor ini tempat majelis guru beraktifitas. Dimana ruangan ini atapnya sudah lama tidak pernah diganti dan merupakan ruangan lama. "Ujar Bibit.
 
Bibit juga menuturkan mengenai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang sedang berlangsung sekarang.
 
Dimana kami, baru Minggu ini mulai belajar tatap muka terbatas. Karena sebelumnya Marpoyan Damai zona orange dan Dinas Pendidikan menyampaikan wilayah yang zona Orange dan merah tidak boleh tatap muka. "Pungkas Bibit.
 
Setelah cukup lama baru kemarin, alhamdulillah bisa ketemu siswa terutama kelas VI. 
 
Pada Senin 5/04 sampai Jumat 9/04 mau menghadapi ujian sekolah. Karena dimasa sekarang ini ujian Nasional tidak diadakan oleh kementerian Pendidikan maka diganti hanya ujian sekolah. "Sebut Bibit.
 
Dalam ujian sekolah ini dimana kelas VI berjumlah 130 siswa. Dalam situasi Covid 19 ini di buat menjadi 7 kelas nantinya. 
 
Untuk ujian sekolah hanya satu shift, satu hari dua mata pelajaran, paling lama ujian satu harinya sekitar dua jam. Ujian dilaksanakan dari Senin  5/04 sampai hari Jum'at 9/04 , "tutur Bibit.
 
Untuk persiapan ujian sekolah kami juga tetap mengikuti protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan memakai sanitizer dan siswa sebelum masuk nantinya akan dicek suhunya oleh guru.
 
Siswa yang ujian di sekolah itu adalah siswa yang telah disetujui atau diizinkan oleh orang tua. Siswa yang belum ada izin tetap melaksanakan ujian di rumah namun disyaratkan mengikuti jadwal. 
 
Sesuai jadwal kalau ujian yang dirumah nantinya orangtua akan menjemput soalnya kesekolah, yakni belajar secara daring, "tutup Bibit Santosa M Pd. (Jeff/sl)