Jakarta, Suaralira.com -- Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob, menghubungi Menhan Prabowo Subianto, pada 22 April 2021 dan mengucapkan simpati bagi TNI AL atas kejadian yang menimpa kapal selam KRI Nanggala-402. Malaysia juga telah mengirim kapal untuk membantu pencarian kapal selam tersebut.
Selama perbincangan lewat telepon Dato' Sri Ismail Sabri telah mengatakan bahwa Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) telah mengirim kapal penyelamat kapal selam TLDM, MV Mega Bakti. Kapal itu sudah berangkat pada 22 April 2021.
Selain itu, pihak TLDM akan mengadakan solat hajat dan memanjatkan doa ke atas keselamatan anak buah kapal dan agar kapal selam tersebut segera ditemui.
“Operasi SAR ini melibatkan 54 kru yang terdiri dari tujuh pegawai dan anggota TLDM dan tiga pegawai dan staf perubatan ATM, serta 44 kru MV Mega Bakti. Operasi ini diketuai oleh Komandan Mohd Hairul Fahmy bin Yob TLDM selaku Coordinator Rescue Force (CRF),” ujar Menhan Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob, dalam keterangan yang diterima Medcom.id, Kamis 22 April 2021.
“MV Mega Bakti telah belayar dari Jeti Operasi Markas Pemerintahan Kapal Selam, Teluk Sepanggar, Kota Kinabalu, Sabah dan diperkirakan sampai ke lokasi SAR pada 25 April 2021 jam 3.00 sore. MV Mega Bakti adalah kapal sewaan TLDM yang mempunyai kemampuan utama untuk melaksanakan SAR ke atas kapal selam,” imbuhnya.
Adapun spesifikasi kemampuan dan peralatan SAR yang terdapat di atas MV Mega Bakti mencakup:
Distress Submarine Ventilation Depressurrized System:
1. Compressed Air Generation (CAM).
2. Process Control Module (PCM).
3. Submarine Link Module (SLM).
GPS Intelligent Buoy (GIB) System - Localisation of Pinger.
Intervention Remotely Operated Vehicle (IROV) with LARS operating
Depth 650m.
ELSS Pod.
2x 6 men Dive Decompression Chamber (DDC).
Kementerian Pertahanan melalui TLDM memberi sepenuh komitmen terhadap Operasi SAR ini dan menekankan pendekatan Diplomasi Pertahanan, Operasi SAR ini juga menunjukkan komitmen TLDM kepada kerjasama antar negara. (SL)