Sergai (Sumut), Suaralira.com -- Pasca dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Serdang Bedagai (Sergai) oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) pada 26 Pebruari 2021 yang lalu, pasangan Kepala Daerah (Kdh) Darma Wijaya dan Adlin Umar Yusri Tambunan yang dikenal dengan pasangan DAMBAAN, langsung action dengan berbagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakatnya.
Pasangan yang unggul dari rivalnya dengan menyapu bersih kemenangan di 17 kecamatan se-Sergai atau sebanyak 76 persen suara, saat ini terus berpacu memasuki hampir 100 hari kepemimpinannya dengan meramu berbagai program dan kegiatan demi mewujudkan perubahan di Sergai.
Wujudkan Visi Sergai Maju Terus
Kerja pasangan ini tidaklah muluk-muluk. Visi-nya yang sederhana namun bermakna cukup mendalam untuk diwujudkan. Dalam masa kepemimpinannya yang hanya sekitar 3,6 tahun. Visi tersebut harus dapat terwujud dengan keterpaduan semua stakeholder.
Slogan DAMBAAN kini menjelma menjadi slogan setiap pemangku kepentingan di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat. Dengan mengusung visi Maju Terus; Mandiri, Sejahtera dan Religius, tentu menjadi tumpuan besar dengan optimis mewujudkan harapan menjadikan Kabupaten Maju Terus di era 3,6 tahun masa kepemimpinan orang yang biasa disapa Bang Wiwiek dan Bang Adlin.
Bergerak Cepat dan Berinovasi
Dalam menjalankan tugasnya, Bupati dan Wabup Sergai ini terus bergerak cepat melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan 100 hari kepemimpinannya.
“Yang namanya kerja harus ada gebrakan, harus ada inovasi yang diciptakan dan ada loncatan yang luar biasa, jika bekerja hanya menjalankan rutinitas semata, itu artinya tidak ada kemajuan,” demikian diucapkan Bupati Darma Wijaya saat memimpin rakor pemerintahan dan pembangunan.
Seluruh jajaran OPD, Pemerintah Kecamatan maupun Desa/Kelurahan harus mampu mengimbangi ritme kepemimpinan pasangan dengan slogan DAMBAAN untuk mendukung program 100 hari kerpemimpinannya. Semua harus bekerja dan bergerak cepat, menciptakan inovasi untuk mencapai visi Sergai yang Maju Terus.
Program GAS dan GAK bagi ASN
Salah satu program yang dijalankan oleh Pemkab Sergai adalah bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sergai. Sangat menyadari keterbatasan kemampuan keuangan APBD untuk pembangunan infrastruktur sehingga pembangunan dan pemberdayaan masyarakat menjadi terabaikan.
Karenanya, Bupati dan Wabup Sergai menggugah semua Aparatur Sipil Negara (ASN) yang beragama Islam dan sudah cukup nisabnya, untuk membayar atau mengeluarkan zakat penghasilan atau zakat profesinya. Gayung bersambut dengan BAZNAS Kabupaten Sergai, sehingga pengumpulan dan penyaluran zakat dari penghasilan ASN atau zakat profesi sebesar 2,5% tersebut dapat terkumpul.
Tidak hanya zakat, bagi ASN yang tidak mencukupi nisabnya dapat mengeluarkan infaq dengan besaran tidak ditentukan atau sesuai dengan kemampuan ASN tersebut. Jika diperhitungkan dari ASN muslim yang mengeluarkan zakat dan infaqnya, dalam sebulan bisa mencapai setidaknya 500 juta rupiah. Tentu dalam setahun akan terkumpul zakat dan infaq ASN sebanyak 6 milyar. Sebuah angka nominal yang pantastis untuk bisa disalurkan demi pemberdayaan masyarakat Tanah Bertuah Negeri Beradat.
Zakat dan infaq ini yang terkumpul akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya. Telah disalurkan untuk tahap awal kepada para penggali kubur dan guru mengaji se Kabupaten Sergai. Masing-masing mendapatkan 300 ribu rupiah setiap empat bulan. Sehingga dalam setahun mereka mendapatkan 900 ribu rupiah.
Untuk ke depannya tentu harus dipikirkan agar penyalurannya dapat menopang upaya pengentasan kemiskinan. Diharapkan penyaluran zakat dan infaq ini dalam bentuk modal usaha bagi masyarakat ekonomi lemah, fakir dan miskin di Sergai. Sehingga tahun berikutnya para mustahak zakat ini menjadi tidak miskin dan tidak menerima zakat lagi. Melainkan, pada tahun selanjutnya mereka sudah membayar atau mengeluarkan zakat pula.
Program menghimpun, membayar atau mengeluarkan zakat dan infaq bagi ASN yang muslim ini disebut dengan Gerakan Amal Sholeh (GAS). Sedangkan bagi ASN yang beragama non muslim, digelorakan Gerakan Amal Kasih (GAK) untuk menghimpun dana bantuannya guna disalurkan kepada masyarakat yang beragama selain Islam. Bantuan dari GAK tersebut juga disalurkan ke rumah ibadah umat yang beragama non muslim.
Gerakan Kebersihan Kantor
Selain program GAS dan GAK, Pemkab Sergai juga menggaungkan gerakan penataan kebersihan, keindahan dan kenyamanan kantor. Adapun lingkup kantor yang dimaksud adalah Komplek Kantor Bupati Sergai, kantor Perangkat Daerah serta kantor-kantor Kecamatan dan Desa/Kelurahan maupun lingkungan sekitarnya.
Program kebersihan ini juga menyasar ke fasilitas umum lainnya, seperti pembersihan dan pengorekan parit-parit jalan yang ada di kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan dengan metode padat karya. Dengan metode padat karya ini, setidaknya sudah membantu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sergai. Petugas kebersihan ini disebut Bupati dan Wabup Sergai sebagai Tim Merah Sapu Bersih (Tim Merah Saber) karena mereka menggunakan identitas baju kaos untuk bekerja berwarna merah.
Tim Merah Saber yang direkrut Kabupaten Sergai sebanyak 50 orang dikoordinir oleh Dinas Lingkungan Hidup dan berkoordinasi dengan para Camat dalam melaksanakan aksi bersih-bersihnya. Sedangkan untuk setiap desa/kel direkrut 2 (dua) orang per desa/kel dengan pembayaran gajinya diambil dari APBDes dan anggaran dana kelurahan.
Kerja Tim Merah Saber yang dari desa/kel ini dikoordinir oleh masing-masing Kepala Desa/Lurah dan para Camat. Dalam suatu kesempatan baik Tim Merah Saber dari kabupaten maupun Tim Merah Saber dari desa/kel dikoordinir Dinas Lingkungan Hidup dan Camat melaksanakan kegiatan pembersihan serentak di kecamatan dan desa/pkel secara terkoordinir.
Jika diperhitungkan sebanyak 536 personil Tim Merah Saber dari kabupaten, desa/kel dengan penghasilannya rata-rata 1,5 juta per bulan maka uang beredar di Kabupaten Sergai per tahunnya untuk program padat karya, membuka lapangan kerja baru mencapai 9,648 miliyar. Itu bagian dari keberpihakan pasangan DAMBAAN dalam mendukung program padat karya dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Tanah Bertuah.
Gerakan Cinta Produk Lokal
Gerakan ini ditandai dengan memberdayakan produksi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Gudang Garam Kecamatan Bintang Bayu. Produksi BUMDes Desa Gudang Garam ini berupa air minum dalam kemasan dengan merk dagang GG Water. Merupakan inovasi dari Pemerintah Desa Gudang Garam dalam memanfaatkan peluang bisnis untuk peningkatan dan menyejahterakan masyarakatnya. GG Water ini tak kalah higenisnya dengan produksi air dalam kemasan lainnya.
Berbagai bentuk air minum dalam kemasan yang diproduksi GG Water ini yaitu ukuran cup, botol maupun galon. Bupati dan Wabup Sergai menginstruksikan kepada seluruh OPD dan kecamatan dalam setiap acara agar memanfaatkan air mineral GG Water ini disajikan disamping sajian snack dari makanan khas UMKM Sergai. Dengan memberdayakan produk lokal berarti menghidupkan perekonomian masyarakat dan UMKM di Sergai ini.
Kegiatan Kampung Ramadan
Kegiatan Kampung Ramadan dilaksanakan di halaman Masjid Agung Sergai selama bulan Ramadan. Namun, disebabkan tingkat penyebaran Covid-19 meningkat maka di pertengahan Ramadan 1442 H/2021, Kampung Ramadan ditutup untuk menghindari kerumunan dan memutus rantai pandemi.
Konsep Kampung Ramadan adalah untuk menampung para pelaku UMKM yang ada di kecamatan se Kabupaten Sergai. Hal ini agar para pelaku UMKM bisa mempromosikan usahanya selama bulan Ramadan. Adapun makanan yang dijual adalah takjil untuk berbuka puasa serta produk-produk lainnya. Tentunya makanan tersebut adalah makanan tradisional yang khas dari kecamatan. Bisa dikategorikan makanan tradisional khas Sergai yang dijajakan untuk dijual.
Antusias masyarakat begitu banyak dan mengapresiasi dibukanya Kampung Ramadan tersebut. Yang jelas, UMKM diberdayakan dan ekonomi masyarakat bergerak sehingga perputaran uang selama bulan Ramadan di Sergai juga meningkat. Tentunya, itu semua bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gerakan Belanja di Pasar Rakyat
Gerakan ini diberi nama “Grebek Dahsyat“ Gerakan Belanja Kebutuhan Dapur dan Harian di Pasar Rakyat. Bupati dan Wabup Sergai menginstruksikan kepada seluruh pejabat Pemkab Sergai dan seluruh ASN untuk berbelanja di pasar rakyat yang ada di Kabupaten Sergai.
Ada beberapa pasar rakyat seperti Pasar Sei Rampah, Pasar Dolok Masihul, Pasar Tanjung Beringin, Pasar Bengkel, Pusat Pasar Perbaungan dan lainnya. Secara rutin dan berkala serta terjadwal Bupati dan Wabup beserta istri masing-masing dan diikuti oleh pejabat Pemkab serta ASN bersma-sama belanja di pasar rakyat.
Telah dilakukan gerakan ini, diawali dengan Grebek Dahsyat di Pasar Sei Rampah dan akan menyusul jadwal Grebek Dahsyat di pasar rakyat lainnya yang ada di Kabupaten Sergai. Orang Sergai, pejabat dan ASN Sergai harus belanja di pasar rakya Sergai, agar perekonomian masyarakat berputar dan transaksi ekonomi meningkat sehingga pelaku ekonomi masyarakat Sergai juga sejahtera.
Program Tinggal di Sergai bagi Pejabat ASN
Untuk efektivitas dan efisiensi pejabat bekerja di Pemkab Sergai dan selalu siap sedia dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Bupati dan Wabup Sergai membuat gebrakan berupa inovasi bagi seluruh pejabat agar bertempat tinggal di Kabupaten Sergai.
Instruksi tersebut bukanlah tanpa alasan, karena Bupati dan Wabup menginginkan seluruh pejabat seperti Pejabat JPT Pratama, Kepala Bagian, Camat, Direktur RSUD Sultan Sulaiman, Kepala Puskesmas maupun Pejabat Administrator dan Pengawas bertempat tinggal dekat dengan tempat tugasnya serta bisa penuh waktu memberikan pelayanan publik yang maksimal.
Jika seluruh pejabat atau ASN tinggal di Sergai maka akan menopang pertumbuhan ekonomi. Perputaran perekonomian akan semakin meningkat karena pejabat dan ASN membeli kebutuhannya di Kabupaten Sergai, tidak ke daerah lainnya. Dengan begitu perekonomian akan berputar.
Sedangkan untuk Camat harus tinggal di wilayah kecamatannya, demikian juga dengan Kepala Puskesmas harus tinggal dekat dengan Puskesmas tempatnya bekerja. Dengan begitu pada simpul-simpul pelayanan publik para pejabatnya tetap ada di tempat. Tujuannya tentu agar masyarakat dengan mudah bisa berurusan dan pelayanan publik bisa maksimal.
Gerakan Disiplin Pegawai dengan Menerapkan Finger Print Android
Kedisiplinan ASN menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Setiap ASN harus masuk kerja tepat waktu, tidak bermalas-malasan, bersemangat dan bergairah dalam bekerja. Pegawai yang rajin dan melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh serta berdisiplin, akan diberikan reward atau penghargaan berupa tunjangan perbaikan penghasilan sesuai kinerjanya.
Salah satu yang membuktikan ASN itu bekerja penuh disiplin dan sungguh-sungguh yaitu kehadirannya ke kantor dan menyelesaikan tugas yang diembankan kepadanya sesuai tufoksinya. Daftar hadir yang selama ini menggunakan alat finger print umum, siapa saja dapat melakukan pada alat finger print tersebut yang terlebih dahulu telah dilakukan perekaman. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 yang merebak dan potensi penularan pada jari dan tangan, maka untuk memutus rantai penyebarannya dibuat finger print online lewat handphone android.
Hanya ASN yang bersangkutan sendiri yang bisa menggunakan finger print tersebut, sehingga terhindar dari penyebaran dan penularan Covid-19. Ini bagian dari inovasi bidang informasi teknologi (IT) dalam rangka mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Finger print berbasis android ini terkoneksi dengan aplikasi e-kinerja, untuk menghitung besaran jumlah Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) yang diterima sebagai bentuk reward bagi ASN yang bekerja penuh disiplin dan sungguh sungguh.
Wujudkan 5 Simpul Pelayanan KTP dan Pelayanan Aplikasi Online “Bakso Urat”
Untuk memastikan pelayan prima dan menyentuh kepada masyarakat, khususnya pelayanan pencetakan KTP elektronik maka Bupati dan Wabup Sergai dalam 100 hari kepemimpinannya membuat 5 (lima) titik simpul pelayanan pencetakan KTP.
Selama ini pelayanan pencetakan KTP adanya di Kabupaten yaitu pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Karena hanya satu tempat saja di Disdukcapil, setiap hari penuh dengan antrian masyarakat mengurus KTP dan pencetakannya. Hal ini dinilai tidak efektif karena 17 kecamatan masyarakat datang mengurus dari kecamatan yang jaraknya lumayan jauh.
Oleh karena itu, dibuatlah 5 (lima) titik simpul pelayanan pencetakan KTP tersebut sehingga pelayanannya dekat dengan masyarakat. Adapun kelima titik simpul pelayanan pencetakan KTP tersebut adalah di Kecamatan Serbajadi, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Dolok Merawan dan Kecamatan Tebing Syahbandar.
Selain pelayanan pecetakan KTP pada 5 (lima) titik simpul, Bupati dan Wabup Sergai juga melaunching penggunaan layanan pencetakan KTP elektronik dan akta-akta pencatatan sipil yang dinamai “ Bakso Urat “.
Istilah Bakso Urat ini merupakan kepanjangan dari Buat Administrasi Kependudukan Secara Online Untuk Rakyat. Singkatnya, ini semua mengisyaratkan bahwa Pemerintah hadir di tengah kehidupan masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan.
Akses Informasi Berbasis IT Sergai Dalam Genggaman (SDG)
Hanya dengan sekali klik, masyarakat mendapatkan informasi tentang Kabupaten Sergai. Selama ini akses mendapatkan informasi diperoleh dari mengunjungi situs atau laman website serdangbedagaikab.go.id. Nah, saat ini akses tersebut sudah ada dalam genggaman tangan yaitu dengan satu kali klik menu SDG di handphone yang terlebih dahulu diunduh lewat aplikasi playstore, maka kita bisa mengakses seluruh informasi tentang Kabupaten Sergai.
Ini adalah inovasi dan kemajuan teknologi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dimanapun dan kapan saja, kita bisa memperoleh informasi tentang Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat.
Di dalam aplikasi SDG tersebut sudah terdapat 57 aplikasi pelayanan yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Sekarang ini Sergai ada dalam genggaman tangan kita, manfaatkan TIK dalam mengakses pelayanan publik yang ada di Kabupaten Sergai.
Pelimpahan Kewenangan kepada Camat
Dalam menjalankan tugasnya, Camat mendapat pelimpahan kewenangan dari dan bertanggungjawab kepada Bupati yang bermakna urusan pelayanan masyarakat. Kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten yang dipimpin oleh bupati.
Pelimpahan kewenangan kepada Camat ini ditandai dengan adanya Peraturan Bupati (Perbup) yang disatukan dari berbagai bidang pelimpahan yang juga bersumber dari instansi/dinas sejak Kabupaten Sergai terbentuk. Pelimpahan kewenangan kepada Camat ini merupakan produk hukum yang sudah ada sebelumnya berupa Perbup.
Namun, ada banyak Perbup tentang pelimpahan kewenangan kepada Camat tersebut. Dalam 100 hari kepemimpinan Darma Wijaya dan Adlin Tambunan sebagai Bupati dan Wabup Sergai, banyak Perbup tentang pelimpahan kewenangan akan digabungkan menjadi satu Perbup pelimpahan kewenangan.
Perbup yang baru ini merupakan gabungan dari beberapa Perbup pelimpahan kewenangan kepada Camat. Ini sebagai upaya penyederhanaan terhadap pelimpahan kewenangan sehingga bisa dipedomani dan dilaksanakan oleh Camat dalam memberikan pelayanan publik yang lebih maksimal.
Menghadirkan Anggota DPR RI dalam Menjemput Aspirasi Masyarakat Sergai
Momen 100 hari kepemimpinan pasangan DAMBAAN sebagai Bupati dan Wabup Sergai bergerak cepat membangun jaringan (network) dengan pejabat politik seperti anggota Legislatif pusat yaitu Komisi V dan Komisi I DPR RI serta Fraksi PDIP DPR RI. Anggota DPR RI tersebut yaitu Bob Andika Mamana Sitepu, Dede Indra Permana serta Djarot Syaiful Hidayat.
Pada kesempatan ini Pemkab Sergai menyampaikan beberapa proposal usulan pembangunan yang berskala nasional untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat. Proposal usulan tersebut terkait infrastruktur baik jalan maupun jembatan, irigasi pertanian dan pembangunan pariwisata termasuk pembangunan Pulau Berhala. Termasuk proposal usulan Pemkab Sergai itu adalah pelebaran dan pembangunan jalan nasional dari Desa Firdaus hingga ke Sei Rampah sepanjang lebih kurang 6 km dengan trotoar atau pulau jalannya.
Selain itu, diajukan juga proposal usulan normalisasi Sungai Rampah. Normalisasi ini dimaksudkan untuk menuntaskan masalah banjir tahunan yang melanda ibukota Kabupaten Sergai yaitu Sei Rampah. Kesemuanya itu diharapkan dapat terwujud, sehingga bisa menjawab keluhan masyarakat selama ini.
Selang beberapa minggu setelah kunjungan menjemput aspirasi masyarakat dari anggota DPR RI tersebut terlihat hasilnya. Balai Wilayah Sungai (BWS) Pusat Kementrian PUPR yang ada di Medan, langsung meninjau Sungai Rampah untuk rencana normalisasi. Gayung bersambut dengan pemerintah pusat terhadap aksi cepat dan tanggap 100 hari kepemimpinan membuahkan hasil. Semoga normalisasi ini segera dilaksanakan dalam waktu dekat sehingga Sei Rampah sebagai ibukota Sergai akan terbebas dari banjir tahunan yang berkepanjangan.
Percepatan Infrastruktur Pembangunan Jalan
Dimasa 100 hari kepemimpinan Bupati Darma Wijaya dan Adlin Tambunan, infrastruktur juga menjadi salah satu target yang mesti diwujudkan. Selain juga mendukung visi-misinya dalam menakhodai Tanah Bertuah ini, infrastrusktur terus digenjot sebagai upaya percepatan proses pelaksanaan pembangunan sekaligus pengawasan infrastruktur jalan dibanyak titik.
Untuk mewujudkan upaya tersebut secara kongkrit, diawal kepemimpinan Darma-Adlin dilaksanakan pembangunan yang dilakukan diawal tahun, tepatnya di bulan April dikerjakan sehingga hasilnya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat di bulan Mei 2021.
Sebagai contoh, pengaspalan jalan hotmix yang ada di Desa Sialang Buah, Sentang dan Desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu sudah dapat dilalui dan dinikmati oleh masyarakat. Dengan infrastruktur yang baik tentu berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.
Kemudian dilakukan pula perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan lainnya seperti di KecamatanTanjung Beringin, Perbaungan, Pantai Cermin dan Sipispis.
Mengawal dan Menyukseskan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum usai, upaya untuk menekan kasus konfirmasi virus asal Wuhan ini adalah dengan menghimbau penerapan protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat. Hingga saat ini, Pemkab Sergai juga terus melakukan pengawalan untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi Covid-19 ini diawali dengan divaksinnya Bupati dan Wabup Sergai, lalu diikuti oleh Forkopimda dan pejabat Pemkab Sergai, petugas pelayanan publik, tenaga kesehatan, TNI dan Polri, ASN Pemkab Sergai dan sampai kepada aparat kecamatan dan desa/kelurahan se-Sergai serta lainnya. Saat ini vaksinasi sudah menyasar kepada masyarakat termasuk para lansia.
Dalam 100 hari kepemimpinan pasangan DAMBAAN ini, salah satunya adalah keseriusan terhadap penanganan pandemi dengan mengawal secara ketat distribusi vaksin Covid-19 sampai ke tingkat Puskesmas. Untuk memastikan bahwa vaksin telah sampai tepat sasaran maka dilakukan pengawalan yang ketat oleh Polri/TNI.
Kesungguhan Pemkab Sergai dalam proses percepatan penanganan Covid-19 juga dibuktikan lewat Gebyar Vaksin 6.000 Lansia yang digelar di SMKN 1 Perbaungan, Komplek Replika Istana Sultan Serdang, Sabtu (29/05/2021.
Suksesnya kegiatan tersebut dilalui dengan proses panjang yang penuh tantangan. Pada awalnya sangat sulit untuk melaksanakan program vaksinasi di seluruh desa, akan tetapi lewat Gebyar Vaksinasi yang diprakarsai Kapolres Sergai dan sinergitas dengan Pemkab Sergai, seluruh pihak terkait turun langsung melakukan sosialisasi untuk menginformasikan dan menciptakan kesepahaman dengan masyarakat akan pentingnya program vaksinasi ini.
Penataan dan Pengukuran Ulang Pulau Berhala
Pulau berhala merupakan pulau terluar Indonesia menjadi batas antar negara yaitu dengan Malaysia. Berada di hamparan laut selat Malaka masuk wilayah administrasi Kabupaten Sergai. Tepatnya Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin. Untuk bisa sampai di sana, butuh jarak tempuh 3-4 jam perjalanan dari Desa Bagan Kuala menggunakan kapal nelayan.
Pemkab Sergai ke depannya merencanakan Pulau Berhala dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata bahari berwawasan lingkungan. Dengan kondisi alamnya yang berupa hutan nan asri dan belum tercemar. Terdapat juga habitat berbagai hewan liar seperti biawak, ular dan burung-burung hutan. Banyak wisatawan berkunjung ke Pulau Berhala untuk menikmati pasir putih pantainya dengan air laut yang begitu jernih.
Ada juga wisatawan yang memanfaatkan untuk snorkling dan diving, melihat keindahan bawah laut dengan berbagai jenis ikan dan hewan laut serta karang yang begitu indah lagi exotis. Pemancing mania juga sangat senang berkunjung ke Pulau Berhala karena ikannya yang banyak. Pulau Berhala juga sebagai tempat penangkaran Penyu, karena menjadi tempat persinggahan Penyu laut bertelur di pantai dengan pasir putihnya.
Sedangkan luas Pulau Berhala ini lebih kurang 44 ha, setelah dilakukan penataan dan pengukuran ulang maka ditetapkan pembagian area pulaunya yaitu ; pertama, luas bagian lahan yang rencananya akan dimiliki oleh Pemda 24,8 Ha, kedua, luas bagian lahan yang rencananya akan dimiliki oleh TNI 5 Ha, ketiga, luas bagian lahan yang rencananya akan dimiliki oleh KKP 13 Ha dan luas bagian lahan yang rencananya akan dimiliki oleh navigasi 1,2 Ha.
Dengan pembagian lahan Pulau Berhala untuk dikelola diharapkan ke depannya Pulau Berhala ini dapat dimanfaatkan maksimal untuk wisata bahari berwawasan lingkungan (eco marine tourisme) demi peningkatan PAD bagi Kabupaten Sergai.
Dorong percepatan penyelesaian laporan keuangan hingga raih predikat WTP
Terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemkab Sergai telah diganjar atas prestasi yang membanggakan dengan menerima raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LHP LKPD Kabupaten Sergai Tahun 2020, yang diterima pada April 2021 lalu.
Bukan tanpa sebab, peraihan WTP ini berkat dorongan dari Kepala Daerah untuk melakukan percepatan dalam penyelesaian laporan keuangan sehingga terbentuk sinergitas dan kerja keras antar OPD terkait yang pada akhirya mengantarkan Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat mendapat predikat WTP dari BPK RI.
Pada masa 100 hari kepemimpinan Bupati Darma Wijaya dan Wabup Adlin Tambunan mampu mendorong dalam penyelesaian laporan keuangan, proses pekerjaan yang begitu singkat namun membuahkan hasil yang memuaskan dengan menorehkan prestasi membanggakan.
Pengembalian dan Penyerahan Aset Pemkab Deli Serdang kepada Pemkab Sergai
Kabupaten Sergai merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Induk Deli Serdang. Terkait dengan permasalahan aset, telah dilakukan pengembalian dan penyerahan aset berupa tanah dan Rumah Dinas Camat Tebing Tinggi/Mess, tanah dan bangunan Kantor Camat Tebing Tinggi serta tanah dan bangunan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Tebing Tinggi. Seluruh aset tersebut merupakan milik Pemkab Deli Serdang yang berada di Kota Tebing Tinggi.
Dalam proses pemekaran Kabupaten Sergai dari Kabupaten Deli Serdang, semua aset tersebut dimanfaatkan oleh Pemkab Sergai. Sudah 17 tahun lamanya pemekaran yang berarti sama halnya dengan usia Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat. Dan akhirnya dalam program 100 hari kepemimpinan Darma Wijaya dan Adlin Tambunan, ketiga aset tersebut akhirnya dimiliki sepenuhnya oleh Pemkab Sergai.
Tak dapat dipungkiri, selama ini aset-aset tersebut menjadi polemik dan permasalahan oleh kedua kabupaten yang tak terselesaikan. Semoga dengan diserahkannya aset-aset tersebut semakin menambah baiknya pengelolaan aset Pemkab Sergai dalam menopang audit pengelolaan aset oleh BPK RI dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
100 Hari Kepemimpinan Yang Cemerlang
Terekam dalam catatan 100 hari kepemimpinannya, Darma Wijaya dan Adlin Tambunan memimpin Kabupaten Sergai dengan berbagai gebrakan serta inovasi, sudah sepatutnya mendapat apresiasi.
100 hari kepemimpinan memang bukanlah satu-satunya indikator penilaian keberhasilan pasangan bagi Kepala Daerah. Karena masa jabatannya itu setidaknya dilakukan dalam satu periode yang biasanya lima tahun. Namun, kali ini pasangan Bang Wiwiek dan Bang Adlin (demikian akrab disapa) menghabiskan satu periode masa jabatannya hanya 3,6 tahun saja. Karena pada tahun 2024 mendatang akan dilaksanakan Pemilu serentak termasuk Pilkada, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden.
Setidaknya dalam 100 hari kepemimpinan pasangan DAMBAAN memimpin Kabupaten Sergai ini menjadi cerminan keseriusan Kepala Daerah untuk melayani masyarakat, mewujudkan visi serta janji politiknya kepada masyarakat di Bumi Sergai.
Telah banyak program yang digenjot hanya dengan kurun waktu yang cukup singkat, berbagai program yang di canangkan diharapkan mampu membuat perubahan kearah yang lebih baik bagi masyarakat.
Bukan berarti semuanya akan selesai dalam 100 hari saja. Ini baru permulaan dan tentunya akan dilalui step by step. Program 100 hari kepemimpinan yang dinakhodai oleh Darma Wijaya dan Adlin Tambunan telah diwujudkan dan diuraikan secara terstruktur di atas. Hal ini agar bisa diketahui dan dipahami oleh masyarakat.
DipundakMu yang kokoh kini memikul tanggungjawab yang berat. Tanggungjawab yang menyelipkan asa baru bagi seluruh masyarakat yang siap menanam doa untuk membawa pada perubahan bagi rakyatnya menuju Sergai yang Mandiri : Sejahtera dan Religius. (Darman S/sl)