Buatan (Riau), Suaralira.com -- Terjadinya musibah dunia yaitu covid-19 membuat dunia pendidikan lumpuh total/tidak mengadakan tatap muka dengan murid atau meniadakan pembelajaran siswa sebagaimana yang biasa di lakukan sebelum wabah dunia memasuki Indonesa (covid-19).
Di sela-sela wabah covid-19 yang masih mengahantui bangsa Indonesa, Kepsek SD Negeri 03 Buatan ll Kec Koto Gasib Kab Siak tetap optimis menggunakan anggaran yang datang dari pemerintah pusat berupa dana bos.
Pantawan awak media suaralira.com dilapangan saat mengkonfirmasi langsung Kepsek SD Negeri 03 Buatan ll Koto Gasip HELMI, Selasa (05/10/2021) sekira pukul 09.00 Wib Pagi hari terkait peruntukan dana BOS yang telah di kelola.
Kepsek HELMI mengatakan, untuk menggunakan dana BOS yang bersumber dari APBN, semua sudah kita fungsikan sesuai juknis, walaupun anak-anak murid tidak masuk bukan berarti santunan dana BOS langsung masuk kantong.
Inilah yang telah kami perbuat, setiap flafon/asbes yang sudah bocor dan sudah seharusnya di ganti kita sisip semuanya, dan sampai saat ini sudah 3 lokal yang kita buatkan demikian.
Kemudian untuk pendanaannya kita ambil dari dana BOS, sebab anak Didikkan tidak masuk, jadi biaya operasional sekolah kita alihkan, yang kita alihkan ini harusnya untuk membayar para pengajar excul, namun karena belum bisa tatap muka jadi excul di tiadakan dan sudah 2 tahun tidak bersekolah, itulah kita fungsikan. "Cetus HELMI kepsek SD Negeri 03 Buatan ll Kec Koto Gasib Kab Siak.
Ditempat terpisah awak media suaralira.com juga mengkonfirmasi salah satu pegiat LSM PKRN yang berkantor di Kerinci dan tetap meminta stetmen tentang kebijakan yang di buat bapak Kepsek SD Negeri 03 Buatan ll Kec Koto Gasib Kab Siak, Selasa (5/10/2021) sekira Pukul 17.00 Wib sore hari.
Fajar Sinaga LSM PKRN (Pilar Kesejahtraan Rakyat Nasional), "selagi itu semua yang terbaik sah-sah saja, namun perlu digaris bawahi, pak Kepsek HELMI pun harus tetap berkoordinasi dengan komite, kenapa saya katakan demikian, setiap kebijakan yang ada di sekolah dan tujuannya murni itu harus di ketahui komite sekolah, "tutupnya. (J Manik/sl)