Pamekasan, Suaralira.com -- Mantan presiden mahasiswa (Presma) di beberapa perguruan tinggi di Pamekasan tampak gerah dengan sikap mahasiswa hari ini, terutama pada sikap mahasiswa dalam mengawal kebijakan pemerintah dan pengembangan kompetensinya.
Dalam kegiatan temu kerong Mantan presma lintas periode itu, mereka menyampaikan keprihatinan dan keresahan. Beberapa mantan presma yang hadir, di antaranya mantan presma IAI Al-KHAIROT (Moh Ali Muhsin) UNIRA (Hariyono) UIM (Abd Kholik), STAIMU (Mursyid) dan IAIN Madura Elman Duro.
Elman Duro, Presma IAIN Madura 2011-2012 menegaskan, sejumlah mantan presma yang berkumpul yakni dari Al-Khairat, Unira, UIM, IAIN Madura, STAIMU ikut prihatin saat membahas isu gerakan mahasiswa saat ini.
Menurutnya, mahasiswa saat ini cukup berbeda dibanding dengan mahasiswa pada zaman dahulu.
"Gerakan mahasiswa sekarang merosot dibidang akademik. Mahasiswa saat ini menjadi mahasiswa pesolek dan digital. Baginya, mahasiswa yang berujuluk kutu buku sudah langka. Mahasiswa saat ini lebih mengedepankan fashion dari pada intelektual," Ujarnya, kepada Suaralira.com, Senin (11/10).
Menurutnya, mahasiswa sekarang dinilai lemah dalam mengawal kebijakan pemerintah daerah hingga pusat. Padahal, kehadiran mahasiswa digadang-gadang menjadi lokomotif terdepan dalam mengawal bangsa. Sebab hanya mahasiswa yang diharapkan dan dipercaya oleh masyarakat.
”Jangan sampai gerakan mahasiswa dikalahkan dengan gerakan yang tidak idealis. Asalkan yakin di jalan yang benar, lanjutkan,” tegasnya.
Untuk itu, mantan Presma lintas periode tersebut berharap mahasiswa khususnya pengurus BEM dari berbagai kampus tidak kehilangan jiwa idealisme dan akademik yang seharusnya menjadi identitas.
Elman mendukung mahasiswa untuk berperan aktif dalam rangka meningkatkan kesadaran literasi dan gerakan akademis diinternal kampus.
Sementara, Hariyono, mantan Presma Unira berharap kedepan presma di perguruan tinggi Pamekasan bersatu.
"Ya, nanti perlu terjalin konsolidasi antar presma semua kampus. Pihaknya mendukung mahasiswa agar eksis dalam gerakan akademisi dan menjadi lokomotif dalam mengawal kebijakan pemerintah," pintanya.
Menurutnya, saatnya mahasiawa harus kembali lagi kesemula. Mahasiswa harus ke perpustakaan, harus menajamkan pengetahuannya, dan mengasah intelektualnya lagi. Tapi jangan lupa juga untuk mengawal dan menguasai isu isu yang berkembang. (Har/sl)