MERANTI, Suaralira.com -- Sebanyak dua kampus telah mendapatkan penyaluran beasiswa pendidikan dari Pemkab Kepulauan Meranti melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan Tahun 2021. Dua kampus tersebut, yakni STKIP Meranti dan STAI Nurul Hidayah Meranti dengan total penerima 662 mahasiswa.
Kepala Bagian Kesra Setdakab Kepulauan Meranti, Hasan didampingi Kasubag Bina Mental, Khaidir, Rabu (5/1/2022) menyebutkan beasiswa tersebut disalurkan langsung kepada pihak kampus sebagai pembayaran uang semester atau uang kuliah tunggal (UKT).
"Sesuai arahan Bupati, uang tersebut langsung dibayarkan ke kampus. Karena jika dibayarkan langsung ke mahasiswanya dikhawatirkan tidak digunakan untuk uang kuliah, jadi tidak sesuai sasaran untuk membantu para orangtua," ungkap Hasan.
Menurutnya, beasiswa yang baru tersalurkan tersebut baru bisa dibayarkan untuk dua kampus karena keterbatasan anggaran di tahun 2021. Sedangkan di tahun 2022 ini, telah disiapkan anggaran untuk kampus-kampus yang telah dilakukan MoU baik di dalam maupun di luar provinsi Riau.
"Ada 11 perguruan tinggi dari total 14 yang sudah MoU dengan Pemkab Meranti," ujarnya.
Adapun tiga perguruan tinggi lagi, kata Hasan, belum masuk dalam penganggaran karena MoU dilakukan pada Desember atau penghujung tahun 2021.
"Akan kita masukkan nanti dalam anggaran perubahan 2022 termasuk 4 kampus lagi di Yogyakarta yang akan kita lakukan MoU dalam waktu dekat," terangnya.
Adapun empat kampus tersebut, yakni Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Ahmad Dahlan.
"Itu mulai dari program S1, S2 dan S3 untuk setiap warga Meranti di berbagai jurusan," jelas Hasan.
Lebih rinci diterangkan, Kasubag Bina Mental Bagian Kesra Setdakab Kepulauan Meranti, Khaidir, bantuan beasiswa pendidikan yang merupakan program strategis bupati tersebut dibayarkan untuk UKT tiap semesternya.
"Jadi setiap tahunnya kita anggarkan untuk dua semester," sebutnya.
Lebih jauh dikatakannya, semua mahasiswa asal Kepulauan Meranti akan mendapat bantuan uang semester tersebut.
"Mahasiswa pemegang KTP Meranti akan mendapatkan, tapi tetap ada verifikasinya. Jika yang bersangkutan telah mendapat bantuan beasiswa dari pihak lain, maka tidak bisa masuk dalam program ini. Itu verifikasinya ada di kampus masing-masing karena mereka yang lebih tau kondisinya," kata Khaidir.
Dia juga mengingatkan para mahasiswa yang telah masuk dalam penerima beasiswa tersebut harus menjaga nilai dan prestasinya selama perkuliahan. Jika nilainya buruk, maka akan ada evaluasi dari Pemkab Kepulauan Meranti.
"Sesuai arahan bupati, bagi mahasiswa Meranti yang kuliahnya main-main sehingga nilainya turun akan ada evaluasi bisa jadi tidak lagi mendapatkan bantuan pendidikan ini," ungkap Khaidir.
Berdasarkan data yang diterima dari perguruan tinggi, jumlah mahasiswa Kepulauan Meranti yang berkuliah di 11 kampus yang telah melakukan MoU berjumlah 2.374. Dengan rincian, 2.295 S1 Umum, 13 orang S1 Kedokteran, 6 orang Spesialis/Profesi, 58 orang S2 dan 2 orang S3. (Sang/sl)