ERWIN SUSANTO : Kepala Seklolah SMAN 4 Lubuklinggau Lolos Seleksi Program Sekolah Penggerak Angkatan II Tahun 2022

Llubuklinggau | Suaralira.com Kepala SMAN 4 Lubuklinggau, Erwin Susanto lolos seleksi sebagai Kepala Sekolah Pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan II Tahun 2022, Senin (24/1/2022).

"Erwin Susanto menjelaskan sekarang ini ada semacam perubahan transformasi yang sering digaungkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makariem. Salah satunya, perubahan pola pendidikan yang selama ini sentranya guru, sekarang ini siswa yang jadi sentranya ,imuhnya .

“Salah satu konsep untuk mewujudkan student centre learning ini program Sekolah Penggerak. Makanya saya tergerak untuk ikut seleksi kepala sekolah penggerak , tuturnya .

Di Kota Lubuklinggau yang lulus program ini baru tiga orang. Yakni saya Kepala SMAN 4 Lubuklinggau, pak Jamal Kepala SMAN 5 Lubuklinggau dan satu lagi Kepala SMA Dian Harapan Lubuklinggau,”ungkapnya.

Erwin menjelaskan mulai daftar ikut seleksi November 2021, “Prosesnya memang panjang , Ada juga tantangan untuk mengisi pertanyaan seputar pendidikan yang dialami guru-guru selama ngajar , Sampai 20 pertanyaan , Kalau setiap hari kita menjalani tugas ini, Insya Allah bisa jawab,”jelasnya.

Dikatakannya, pertanyaan yang sudah kita jawab itu akan dianalisa oleh Tim Kemendikbudristek. Mereka menganalisa jawaban kita Kalau dianggapnya layak, kita terus lanjut ke tahapan berikutnya,” ungkapnya.

Erwin menceritakan pengalamannya selama mengikuti seleksi Kepsek Penggerak. Tahapan berikutnya, ia melalui tes mengajar dan wawancara secara online dengan dua penguji.

“Itu semacam micro teaching. Dan alhamdulillah lancar. Sekarang kami tinggal menunggu diklat. Semoga bisa makin banyak berkontribusi untuk daerah dan Indonesia,” katanya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makariem sebelumnya menjelaskan, perubahan kebijakan reformasi pendidikan di Indonesia tak bisa sukses tanpa ada perubahan di dalam sekolah.

Menurutnya, perubahan di sekolah bisa dimulai dari sekolah-sekolah penggerak yang bisa menjadi contoh dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan adanya sekolah penggerak seperti SMAN 4 Lubuklinggau diharapkan dapat menggerakkan sekolah-sekolah lain.

Ia menambahkan sekolah penggerak bisa menjadi panutan, tempat pelatihan, dan juga inspirasi bagi guru-guru dan kepala sekolah lainnya.

“Untuk kunci sekolah penggerak itu, guru-gurunya juga mendukung pemimpinnya dengan berpartisipasi di dalam budaya literasi ataupun hal-hal lainnya, Sekolah penggerak terdiri dari kepala sekolah dan guru penggerak,” tutupnya.

(Rls/tulentino/sl)