Pekanbaru, Suaralira.com -- Launching Program Ecobrick Day dan Taman Literasi Berbasis Ecobrick SMPN 23 Pekanbaru, dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru DR H Ismardi Ilyas M Ag, Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Kepala SMPN 23 DR Edi Suhendri S Pd M Si selaku tuan rumah serta Kepala Sekolah SMP dan Kepala SD se Kota Pekanbaru dimeriahkan oleh anak anak SMPN 23 dengan berbagai atraksi dengan kegiatan yang cukup Meriah. Jumat (4/2/2022)
Ecobrick merupakan metode yang digunakan untuk meminimalisir sampah plastik dengan melalui botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik bersih hingga botol tersebut benar-benar keras dan padat.
Tujuan dari Ecobrick adalah untuk mengurangi sampah plastik, serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang berguna. Contoh pemanfaatan pembuatan ecobrick untuk pembuatan meja, kursi, tembok, maupun barang kesenian lainnya. Metode ini terbukti untuk mengurangi jumlah sampah plastik.
Edi menuturkan bahwa seluruh tamu undangan yang sudah berkenan hadir memenuhi undangan kami ini pada acara Launching program Ecobrigck Day Berbasis Ecobrig Day dan Taman Literasi Berbasis Ecobrick SMPN 23 Pekanbaru, menyampaikan bahwa saat ini program Ecobrick Ini sudah berjalan lebih kurang 6 bulan dimana kegiatan Ecobrick ini adalah kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 30 menit setiap hari Sabtu.
Jadi anak anak SMP 23 Pekanbaru membawa sampah dari rumah yang selanjutnya akan dibuat Ecobrick Untuk satu dua Ecobrick Yang kecil itu jumlah sampah plastik lebih kurang 250 gram dimana itu kita jadikan batu bata. Kekuatannya sudah di uji cobakan di laboratorium PUPR Provinsi Riau. Ini kekuatannya selevel dengan batu bata kelas satu, "ujarnya.
Batu bata panjangnya 22 cm dan lebarnya atau diameter nya 11 cm dan menurut ahli ini bisa dibuat bangunan sampai 3 tingkat kami sudah membuktikan seperti yang berada di sebelah ini yakni Taman Literasi Ecobrick yang menggunakan batu bata Ekobrig dengan memanfaat kan sampah plastik lebih kurang 2 ton.
Kami berharap kepala Sekolah SD, SMP dan seluruh wali murid mari sama-sama kelola sampah dengan bijaksana jadi bata Ecobrick ini bisa di buat pagar, taman literasi ataupun bahkan rumah sekalipun.
Dari hasil penelitian beberapa ahli jika bangunan dibuat dari batu bata Ecobrick ini, suhu udara di ruangan ini lebih dingin daripada batu bata yang konvensional.
Oleh karena itu mari sama-sama secara bijaksana sebagai satuan pendidikan mengedukasi anak anak menjadi duta duta penyelamat lingkungan, menjadi duta duta peduli lingkungan. Setiap hari tidak ada satu hari pun kita tidak berhubungan dengan sampah plastik.
Ketika pergi kantor pulang sekolah kita perhatikan sepanjang jalan pasti banyak sampah plastik dan kalau diliat dampaknya sangat merusak kesehatan bisa menyebabkan penyakit kepada diri kita sendiri seperti kanker dan lain sebagainya.
Kemudian untuk Ecobrick yang besar menggunakan kemasan mineral 1.5 liter ini kita kembangkan menjadi meja dan kursi seperti apa yang bapak ibu lihat.
Selanjutnya kita akan membuka tirai contoh seperti apa kah sampah plastik ini kalau kita kelola dengan baik jadi kami berharap untuk semua satuan pendidikan bisa memanfaatkan Ecobrick ini minimal ruang tunggu ruang baca perpustakaan bahkan ruang kepala sekolah sekali pun bisa memanfaatkan dan dibuat kursi.
Oleh karena itu kami sangat berharap kepada kita semua untuk sama sama bertanggung jawab mengelola sampah plastik dimana SMPN 23 Pekanbaru sudah dilatih untuk menjadi narasumber untuk menjadi pemateri bagi sekolah sekolah lain yang ada di kota Pekanbaru dan bahkan ada juga permintaan dari Batam untuk memberikan Materi bagaimana sampah plastik di lingkungan sekolah bisa dimanfaatkan menjadi Ecobrick.
Kemudian hasil testimoni kursi Ecobrick kita ini sudah dicoba dipasarkan oleh anak anak OSIS dan sudah diminati oleh konsumen di Jakarta, di Bangka Belitung, Dumai dan di Batam oleh karena itu perlu juga di liat kelayakannya. Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan telah memakai hasil karya anak anak SMPN 23." Tutup Edi. (Jeff/sl)