Teluk Kuantan (Suara Lira) -
Para pedagang taman jalur di kota teluk kuantan kabupaten kuantan Singingi menolak untuk bekerja sama dengan SP Takunsi karena di nilai tidak pro para pedagang di taman jalur.
Para pedangan taman jalur mengatakan kepada media ini bahwa mereka menolak untuk bergabung dengan SP Takunsi tersebut lantaran apa yang di buat oleh SP Takunsi tersebut di nilai tidak pro para pedagang di zaman covid-19 ini.
"Kami tidak mau ikut serta atau bergabung dengan SP Takunsi tersebut, kami menilai sudah sangat memberat kan kami para pedagang. Masa iya kami di minta uang 50 ribu permeter per para pedagang.
Kami berjualan disini juga bukan untuk mencari kaya, tapi kami berjualan disini cuma untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk biaya sekolah anak-anak kami," ujar pedagang.
Di tambahkan oleh pedagang taman jalur "kami berjualan disini juga sudah membayar uang retribusi pasar sebesar Rp.2.000 dan uang keberhasilan sebesar Rp.1.000 serta uang lampu sebesar Rp.8.000, jadi apalagi yang mau di ambil sama kami," keluhnya.
Lanjutnya " kami berharap kepada pemerintah daerah agar dapat lebih memperhatikan kami para pedagang khususnya di taman kota jalur ini, karena kami sudah mengikuti arahan dari dinas kopdagrin,"
Ditempat terpisah Plt Kadis Perhubungan Kabupaten Kuantan Singingi, Marhumala Pontas, saat dihubungi menyampaikan kita tidak ada bekerja sama dengan SP Takunsi yang berkaitan dengan pedagang diluar Terminal.
" Kita kerja sama dengan SP Takunsi hanya terkait Parkir, Pengelolaan Teminal dan pedagang yang diterminal saja, untuk diluar itu kita tidak ada Kerja sama, " ucap Plt Kadis Perhubungan Kabupaten Kuantan Singingi Marhumala Pontas (ind)