Suaralira.com, Pekanbaru -- Gubernur Univertas Islam Riau (UIR) Fakultas Pertanian Kiki Alamsyah dan sejumlah mahasiswa melakukan aksi demonstrasi didepan kantor DPRD Provinsi Riau terkait anjloknya harga TBS di Riau beberapa bulan belakangan ini, kamis (7/7/2022).
Harga TBS di Provinsi Riau yang setiap hari bukan semakin naik harganya malah semakin anjlok dalam pembelian TBS kepada petani kelapa sawit. Sedangkan provinsi Riau merupakan provinsi terbesar penghasil produksi kelapa sawit di Indonesia, namun hal ini tidak mencerminkan para petani kelapa sawit yang ada di provinsi Riau merasakan manfaatnya akan hal itu. Hal inilah yang menjadi alasan kami dari mahasiswa pertanian UIR turun aksi di depan kantor DPRD Riau hari ini.
Dalam orasinya Kiki mengatakan bahwa "Kita ketahui bersama harga pokok seperti sembako yang terus naik,harga pupuk yang terus naik tidak berimbang dengan anjoknya harga buah sawit pada saat ini yang hanya 400 rupiah per kg bahkan banyak pemuda di indonesia khusus nya di riau yang ingin melanjutkan pendidikan terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan dikarenakan pemasukan ekonomi keluarganya dari kebun kelapa sawit terancam tidak dapat melanjutkan pendidikannya." Ujar Gubernur pertanian UIR
Ketua Umum Dewan Mahasiswa Fakultas Pertanian UIR Febry Ferdiyanto Purba yang juga menjadi Jendral Lapangan menambahkan "Permasalahan harga sawit turun ini dengan dalih harga minyak goreng terlalu tinggi, akan tetapi minyak gereng tak kunjung turun sedangkan harga buah sawit turun drastis. Oleh karena massa aksi meminta DPRD Riau harus bertanggung jawab untuk menegaskan agar harga TBS kembali stabil karena banyak element masyarakat yang terus berharap pada penghasilan buah sawit itu sendiri.
Dalam orasinya masa aksi juga menegaskan peraturan menteri pertanian No. 144/KB.310/M/6/2022 di sektor Pemerintahan eksekutif Provinsi Riau.
Alfito aditya syahdani sitorus yang juga mahasiswa fakultas pertanian yang menjadi kordinator lapangan menambahkan permasalahan yg ada saat ini di riau terkait harga buah sawit yang merosot sangat jauh sedangkan harga pupuk, harga sembako masih melonjak naik. Maka kami mahasiswa pertanian meminta DPRD provinsi riau untuk memonitoring harga TBS disetiap daerah di provinsi riau.
Rahmat selaku orator dari mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau mengatakan Bahwa "negara ini dikenal dengan sebutan negara agraris itu karna sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani, dan nyatanya Harga sawit saat ini sangat anjlok dan sini dijelaskan anak Pertanian itu Mati Tanam, Tidak Tumbuh Sisip." Ujar rahmat pada orasinya. (Feri/sl)