Beredar Berita Hoax, Aktivis Larshen Yunus: 'Ngaku Mantan Redaktur, Tapi Bicara Ngawur'

Suaralira.com, Pekanbaru -- Setelah beberapa media online menerbitkan pemberitaan yang mengarah pada informasi yang kurang berimbang, hari ini, Kamis Malam (7/7/2022) Aktivis Larshen Yunus angkat bicara.
 
Bertempat di Lobby Grand Elite Hotel Jalan Riau Pekanbaru, Aktivis Anti Korupsi itu sampaikan klarifikasi terkait disebutnya nama Larshen Yunus dan Haji Suparman S.Sos M.Si
 
Dari beberapa sumber media online, dengan jelas memberitakan bahwa telah terjadi Pengancaman terhadap salah satu Wartawan inisial HS.
 
Wartawan media Urban News yang katanya mantan Redaktur Tribun Pekanbaru itu justru dengan percaya diri menghembuskan informasi hoax yang sangat tendensius dan berujung pada Fitnah bagi Ketua DPD I KNPI Provinsi Riau, Larshen Yunus dan bagi Mantan Bupati Rokan Hulu (Rohul), H Suparman S.Sos M.Si.
 
Hal yang paling parah lagi, disinyalir ada seseorang pemilik Profesi Ganda, yakni Advokat, Pegiat LSM sekaligus mengaku sebagai Wartawan yang merilis pemberitaan miring tersebut.
 
Alih-alih untuk menegakkan kebenaran atas Legitimasi Kebun Kelapa Sawit milik salah satu Group Perusahaan terbesar di Riau, ternyata justru dibalik aksi tersebut!!! tercium aroma busuk untuk mengharapkan praktek haram 86.
 
Perilaku menjijikkan itu diketahui setelah beberapa sumber menyatakan, bahwa salah seorang yang profesinya ganda tersebut, rupanya Pecatan dari salah satu Yayasan Riau Madani, yang konsen terhadap kondisi Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perkebunan.
 
Berita Hoax yang cenderung Tendensius tersebut harus dibuktikan, apakah bahasa Pengancaman terhadap Wartawan itu benar adanya? atau justru dominan mengandung Berita Fitnah? Lalu, Buktinya mana?
 
Pertanyaan itu lantas menjadi dasar yang kuat, agar kualitas pemberitaan saat ini mulai diperhatikan, jangan hanya berani bertindak, tanpa dasar Barang Bukti (BB) yang kuat.
 
"Sudah berkali-kali saya jelaskan! bahwa pengiriman data yang dimaksud hanya untuk mengkonfirmasi. Karena terhadap seseorang tersebut dianggap kenal baik, namun justru berbalik arah! Penyakit Gagal Faham dan Salah Faham ternyata menghinggapi yang bersangkutan" ungkap Larshen Yunus.
 
Ngaku Diancam, Aktivis Larshen Yunus: "Buktinya Mana? Jejak Rekam Jelas! Kami ini Sahabat Wartawan.
 
Ketua KNPI Provinsi Riau itu juga menjelaskan, bahwa hubungan dirinya dengan Profesi Wartawan sangat dekat. Bahkan Larshen Yunus mengajak semua pihak untuk mencari Jejak Digital dirinya yang Rutin Membantu sekaligus Meng-Advokasi kepentingan para Wartawan, baik itu terkait masalah Hukum, Ekonomi maupun Kesehatan.
 
"Maaf ya! Bukan bermaksud Riya'. Kedekatan dan Rasa Hormat saya pada Profesi Wartawan jangan ditanya lagi. Ibarat Nyawa dan Raga! Saya ini Murni Aktivis Jalanan dan Saya sangat membutuhkan peran para Wartawan" ungkap Larshen Yunus, dengan nada optimis.
 
Sambil mengusap air matanya, Aktivis yang dikenal dengan istilah Putus Urat Takut itu justru menantang si penebar berita Hoax, sejauh mana keberpihakan dirinya terhadap profesi wartawan. Jangan justru membawa dan menjual-jual nama Wartawan, padahal sama sekali tak pernah berjuang atas nama kepentingan Profesi Wartawan.
 
"Jangan sangkut pautkan situasi tersebut dengan Pemberitaan seputar HGU Surya Dumai Group! Ngakunya mantan Redaktur, padahal bicaranya Ngawur. Sportif saja kalau hidup! Dia yang tukang fitnah, malah membalikkan fakta. Kok berani-beraninya bawa-bawa nama bang Haji Suparman? Dasarnya apa? Bicara itu jangan kebanyakan Hiperbola! dikau yang rugikan nama baik orang dan perusahaannya, kok justru terbalik? merasa dirugikan pula" sesal Larshen Yunus, sambil mencicipi Martabak Mesir.
 
Berdalih Pakai Istilah Diancam, Aktivis Larshen Yunus: "Niat 86 Ngak Kesampaian, Stop Fitnah!"
 
Hingga berita ini dimuat, Aktivis Larshen Yunus membantah keras terkait pemberitaan seputar Pengancaman Wartawan tersebut. Ketua KNPI Riau itu menantang untuk menunjukkan buktinya. Apakah benar-benar ada ancaman? atau justru mengada-ngada (Hoax)?
 
"Informasi yang saya peroleh. Bahwa bang Haji Suparman akan membawa kasus ini ke Jalur Hukum. Nama baiknya dicemar dengan informasi yang tak mendasar seperti itu. Pemberitaan seputar Perusahaan Surya Dumai Group juga terkesan Tendensius! Jejak Digital jelas, bahwa justru ada Niat Jahat dan Kepentingan Busuk yang cenderung Norak berasal dari Sumber Pemberitaan tersebut. Ayo Sodao!!! Bertobatlah" ajak Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, mengakhiri pernyataan persnya. (Fa/sl)
 
 
 
 
 
 
Sumber : DPD KNPI RIAU, LARSHEN YUNUS