Suaralira.com, Meranti -- Bupati Meranti H Muhammad Adil SH dan Wakil Bupati Meranti H Asmar Lakukan Rembuk Stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti Bertempat Gedung Aula Hijau, Selasa (12/07/2022).
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati H Asmar, Kajari Meranti Waluyo, Wakil Ketua DPRD Khalid Ali, Kapolres di Wakili, Kuramil 02, Para Asisten Setdakab, Kepala OPD, Seluruh Camat Se-Kabupaten.
Acara dimulai dengan laporan Wakil Bupati H Asmar, 2001 belakang rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan emerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stanting dilakukan secara bersama-sama antara upt penanggung jawab pelayanan dengan sektor lembaga non Pemerintah, dan Masyarakat melakukan percepatan pencegahan dan penurunan.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini melaksanakan aksi tiga yaitu 8 aksi percepatan pencegahan dan penurunan terintegrasi sesuai dengan petunjuk teknis pedoman pelaksanaan intervensi, penurunan transmigrasi Kabupaten dan Kota canting dilakukan setelah Kabupaten Kepulauan Meranti memperoleh hasil analisis atau aksi integrasi 1 dan memiliki rancangan rencana kegiatan aksi 2 penurunan stunting integrasi.
Dari informasi hasil musrenbang Kecamatan dan Desa juga akan menjadi bagian yang dibahas dalam rembuk stunting Kabupaten Kepulauan Meranti Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti secara bersama-sama, akan melakukan konfirmasi hasil analisis dan rancangan rencana kegiatan dari penanggung jawab pelayanan di Kabupaten dengan hasil perencanaan yang dilaksanakan melalui musrenbang Kecamatan dan Desa.
"Dalam upaya penurunan stunting materi utama yang akan ditampilkan dalam kegiatan romusha adalah satu program kegiatan yang akan dilakukan pada tahun berjalan, 2 komitmen Pemerintah Daerah dan opini terkait untuk program kegiatan penulis canting yang akan dimuat dalam (RKPD) atau renggang tahun berikutnya, hasil kegiatan menjadi dasar gerakan penurunan stunting Kabupaten Kepulauan Meranti melalui integrasi program kegiatan dilakukan antar penanggung jawab pelayanan dan partisipasi masyarakat, " sebutnya H Asmar.
"Tujuan menyampaikan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan Kabupaten Kepulauan Meranti mendeklarasikan komitmen Pemerintah Daerah dan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting secara Kabupaten Kota, penyelenggaraan kegiatan ini di selenggarakan oleh percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti, waktu dan tempat kegiatan dilakukan pada tanggal 12 Juli 2022 di gedung hijau Kantor Bupati Kepulauan Meranti pukul jam 9.30 WIB sampai selesai jumlah peserta 45 orang terdiri dari 26 orang peserta dari kabupaten 9 dan Kecamatan se-Kabupaten Kepulauan Meranti dan 10 orang kepala opd Kabupaten pengganti sumber dana dan nonfisik Tahun 2022, " ungkapnya.
Kemudian paparan Sakinul Wadi SE dari pihak Bappeda Litbang Mohon izin kami pada kesempatan ini ditugaskan untuk menyampaikan paparan terkait aksi konvergensi pencegahan dan penanggulangan stunting, dan pada pagi hari ini kita melaksanakan rembuk stunting yang merupakan aksi ke-3 dari 8 aksi konvergensi pencegahan dan penanggulangan stunting sebagaimana disampaikan oleh ketua.
Bahwa pada kegiatan pencegahan dan pelaksanaan penanggulangan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti ada beberapa tahapan yang sudah di singgung lanjut 8 aksi konvergensi pencegahan dan penanggulangan stunting dalam menganalisis penurunan stunting untuk Tahun 2022 sudah ditetapkan ada sebanyak 29 indikator, prioritas yang dituangkan di dalam master-master analisis situasi dari analisis situasi yang sudah dilakukan terdapat 14 indikator dengan capaian sesuai dengan target yang ditetapkan.
Selanjutnya ada 6 indikator yang hampir mencapai target yang ditetapkan dan masih tersisa 9 indikator yang tidak tercapai sesuai target yang ditetapkan indikator nanti dalam paparan berikutnya untuk indikator yang hampir tercapai, kita kasih warna kuning kemudian yang tidak tercapai ini kita kasih warna merah untuk lebih memudahkan kita melihat data yang kami dapatkan dari 29 indikator prioritas tadi, juga ada ataupun akan diukur sebanyak indikator tambahan yang disusun sebagai Tata suplai dalam aksi konvergensi pencegahan dan penanggulangan stunting ini.
"Data hasil analisis situasi yang kita lakukan sampai hari ini Ini ada warna merah yang menggambarkan indikator yang belum tercapai yang hijau sudah tercapai kemudian ada yang kuning hampir tercapai analisis ini kita lakukan pada 101 Desa dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti", tutup Sakinul Wadi SE.
Berikutnya sambutan dari Bupati Meranti H Muhammad Adil SH dia mengatakan bahwa,
Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti saya menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya atas terselenggaranya pelaksanaan rembuk stunting tahun 2022 ini. Tidak jemu-jemunya setiap tahun kita berkumpul, untuk mengupayakan solusi terbaik dalam pencegahan dan penanganan stunting.
Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menguatkan komitmen seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan stunting bersama-sama, serta dalam merealisasIkan program yang telah dirancang. Sebagaimana kita ketahui bersama, Masalah stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti ini masih perlu mendapat perhatian, hal ini diperburuk oleh situasi pandemi yang menyebabkan Masyarakat ragu mendatangi posyandu untuk memantau status gizi dan perkembangan anak, ditambah lagi dengan naiknya angka pengangguran yang menyebabkan kualitas pangan keluarga.
Kondisi penurunan tersebut ditambah dengan permasalahan akan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, yang dapat berdampak serius pada perkembangan janin. Sebagaimana kita ketahui bersama, seribu hari pertama kehidupan adalah periode yang sensitif bagi kehidupan seorang anak, sebab dampak dari pemenuhan gizi dan nutrisi lain yang tidak terpenuhi akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki.
"Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus atas pemenuhan gizi anak terutama pada periode ini. Alhamdulillah Pada tahun-tahun sebelumnya pravalensi kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami penurunan yang Cukup siginifikan turun dari tahun sebelumnya menjadi pencapaian ini patut kita apresiasi dan syukuri, namun diperlukan upaya yang luar biasa untuk mempertahankan, bahkan menurunkan angka pravalensi tersebut, hal ini erat hubungannya dengan pencapaian target pemerintah ditahun 2024 dimana pravalensi Stunting ditargetkan mencapai 14%, sehingga perlu ada percepatan langkah untuk menurunkannya", ujarnya H Muhammad Adil SH MM.
"Hal ini direalisasikan melalui perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, yang kemudian diharapkan target penurunan rata-rata 2,/% pertahun dapat tercapai. Oleh karena itu, kita akan terus melakukan pembenahan, monitoring dan evaluasi untuk menutupi dan mangatasi kekuarngan yang dijumpai dilapangan dalam pelaksanaan intervensi pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti, sehingga target zero stunting di Kepulauan Meranti bias tercapai", sebutnya H Muhammad Adil SH MM.
"Perlu saya sampaikan pula, bahwa faktor penting yang wajib diperhatikan agar upaya penurunan stunting dapat tepat sasaran, adalah pada kualitas data. Perbaikan data stunting yang akan menjadi rujukan untuk perencanaan monitoring dan evaluasi intervensi stunting hendaknya dilakukan dengan memperhatikan validitas dan akurasi data, untuk itu, saya minta ditingkat desa/kelurahan, bidan desa dan petugas gizi puskesmas beserta kader di masing-masing desa untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting. Balita yang berpotensi stunting ini harus ditangani bersama-sama tidak hanya oleh puskesmas tetapi juga rumah sakit dengan melibatkan dokter anak", katanya H Muhammad Adil SH MM.
"Terakhir, melalui pelaksanaan Rembuk Stunting ini saya berharap masing-masing stakeholder dapat mengambil perannya masing-masing untuk bekerjasama melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti. Saya minta kolaborasi dalam intervensi dapat berjalan antar sektor, yakni sektor kesehatan dan non kesehatan, kolaborasi dapat dilakukan melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi dan membangkitkan masing-masing individu, untuk mengoptimalkan perannya dalam upaya penanggulangan stunting. Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon maat, saya berharap kemitraan dan sinergitas antar selurun pemangku kepentingan dapat terus Kabupaten Kepulauan Merati bebas stunting", tutup H Muhammad Adil SH MM.
Terkahir melakukan penandatanganan kesepakatan bersama pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti. (Sang/sl)