Ilustrasi

Hak Jawab R terkait Pemberitaan Dugaan Penyalahgunaan BBM

Suaralira.com, Pekanbaru - Dalam pemberitaan Lintas Kriminal yang tayang pada tanggal (14/11/2022) dengan judul "Bermodal KTA wartawan Demi Memuluskan Aksi Penyalahgunaan BBM". R merasa telah difitnah dan dipojokan.
 
Dalam berita tersebut R diduga telah melakukan pembelian minyak subsidi untuk dijual pada industri dengan harga tinggi. 
 
Masih dalam berita tersebut "R" diduga mendapatkan minyak subsisi dari sebuah gudang penimbunan minyak di kota Pekanbaru.
 
Pemberitaan di Lintas Kriminal tersebut diperoleh media merupakan informasi yang disampaikan oleh masyarakat.
 
Agar berita tersebut tidak menimbulkan isu yang simpang siur awak media mencoba mengklarifikasi langsung pada oknum tersebut. Namun saat itu R yang juga pimpinan perusahaan menyatakan masih berada dijakarta.Tapi R berjanji akan menjumpai awak media di Pekanbaru.
 
Sesuai janji yang telah disampaikan R, akhirnya awak media berhasil untuk melakukan klarifikasi tentang informasi tersebut. Awak media dijumpai R di salah satu cafe dijalan Arifin Ahmad, Kamis (17/11/22).
 
Menanggapi pemberitaan tersebut R menyampaikan pada awak media  bahwa hal tersebut tidak benar. Info itu seperti pembunuhan karakter. Memang benar R mempunyai sebuah perusahaan. Namun perusahaan yang dimilikinya tidak pernah melakukan kegiatan ilegal.
 
Bagi R lebih baik usaha dengan untung kecil tapi legal dari pada usaha yang ilegal dan melawan hukum. Jangankan untuk melakukan, untuk kepikiran kearah yang ilegal saja tidak pernah terbesit dalam hati R.
 
"Memang benar ada perusahaan yang bergerak dalam penyaluran migas yang saya pimpin. Usaha tersebut dalam bidang distribusi minyak yang legal. Selama ini perusahan tersebut hanya bergerak dibidang yang tidak melanggar hukum. Sebagai warga yang taat hukum pasti tidak ingin melakukan kegiatan yang melanggar hukum," Ucap R.
 
"Apalagi sebagai jurnalistik pasti paham soal aturan aturan yang berlaku dinegara ini. Apalagi selama ini domisili dan aktifitas banyak di Jakarta,"
 
"Mungkin ini hanya isu isu yang dihembuskan oleh orang orang yang jadi saingan perusahaan. Apalagi dalam hidup ini tidak akan bisa buat orang suka sama kita. Ada orang orang yang akan hembuskan fitnah-fitnah yang tidak bertanggung jawab," Sambung R.
 
"Harapannya kedepan agar media massa dapat lebih cek dan kroscek soal informasi yang diperoleh dilapangan, Info-info tersebut agar bisa dilakukan konfirmasi serta mencari kebenaran yang sesungguhnya pada orang orang yang kompeten. Kadang tidak semua info yang didapat sesuai dengan keadaan yang riil dilapangan," Tutup R. (Rls/zha/sl)