Tabligh Akbar di Masjid Agung

Gelar Tabligh Akbar di Masjid Agung, Pemkab Apresiasi Masyarakat Sambut Tahun Baru di Danau Kebun Nopi

PEKANBARU,SuaraLira.com— Tudingan miring yang disampaikan Pemuda Kuantan Singingi, Khairul Ihsan Chaniago alias KIC terhadap Plt Bupati Kuantan Singingi Drs H Suhardiman Amby Ak MM terkait perayaan malam pergantian Tahun Baru 2023. Tokoh Masyarakat Kuantan Singingi Aherson SSos menanggapi positif, dimana hal itu tergantung penilaian seseorang terhadap Kepala Daerah.
 
Hal itu dikarenakan ketidak tahuan dan ketidak pastian alias menilai hanya dari satu sisi belaka, dimana apa yang disampaikan Plt Bupati Kuantan Singingi H Suhardiman Amby hanyalah sebagai wujud kebhinekaan masyarakat yang menjadi penduduk Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
 
Hal itu disampaikan Tokoh Masyarakat (Tomas) Kuansing Aherson SSos kepada awak media, Selasa (27/12/2022) di Pekanbaru, Riau.
 
“Apa yang disampaikan Pak Bupati Suhardiman Amby terkait perayaan malam pergantian tahun baru 2023 itu tidak ada salahnya, mengapa saya sampaikan demikian? Kita perlu melihat dari sudut pandang yang berimbang, dimana masyarakat Kuantan Singingi saat ini dihuni oleh berbagai ragam budaya, generasi serta agama kepercayaan, jadi kita tentu perlu menenggang rasa dan jaga perasaan satu sama lainnya, toh sama sama merupakan masyarakat Kuantan Singingi itu sendiri,” kata Aherson menjelaskan.
 
Menurut Aherson, yang juga merupakan mantan Anggota DPRD Provinsi Riau beberapa waktu lalu itu, apa yang dilakukan atau disampaikan Plt Bupati Kuansing H Suhardiman Amby selaku kepala daerah adalah sebagai bentuk pemerintah maupun secara pribadi tidak pernah membeda-bedakan masyarakatnya.
 
“Kegiatan memyambut tahun baru ini bukanlah ritual kelompok tertentu, tapi lebih bersifat universal,” tegas Aherson yang juga pernah sebagai Anggota DPRD Kuansing itu.
 
“Setiap masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama, dimana negara maupun suatu daerah akan lebih maju jika kita mampu menghargai kebhinekaan yang ada ditengah tengah masyarakat. Jadi apa yang disampaikan Pak Bupati itu merupakan suatu langkah maju, sebagai wujud masyarakat Kuantan Singingi penuh dengan keberagaman dan kekompakan sehingga mampu menerima semua suku, semua agama, semua perbedaan tanpa memandang latar belakang.
 
“Hal ini juga tentunya dari adanya aspirasi masyarakat yang ingin merayakan atau menyambut malam pergantian tahun baru 2023, dimana mereka merayakan malam pergantian tahun dengan cara demikian, sedangkan Pemkab juga melaksanakan dan mengajak serta menyarankan untuk mengisi dengan kegiatan ibadah, salah satunya dengan menggelar Tabligh Akbar di Masjid Agung Arraudah Teluk Kuantan, jadi pada intinya apa yang dilakukan oleh Pak Bupati Suhardiman Amby ini adalah sebagai bentuk pemerintah daerah mengakomodir aspirasi masyarakatnya yang notabene beragam budaya, kepercayaan dan agama yang tinggal di Kabupaten Kuantan Singingi saat ini,” jelasnya.
 
“Selagi kegiatan itu positif, dan bisa menjaga keamanan serta ketertiban tidak ada masalah, yang terpenting bisa menjaga kondusifitas dan saling menghargai antara satu sama lainnya,” tegas Aherson.
 
“Mari kita sama sama saling mendukung dan menilai dengan jernih, dari berbagai sudut pandang yang tidak tendensius terhadap orang lain, serta tidak membeda bedakan antara satu sama lainnya, negeri yang maju adalah negeri yang bisa menghargai kebhinekaan masyarakatnya,” tandas Aherson.
 
(IND/SL)