Suaralira.com, Pekanbaru - Anggota DPRD Riau Komisi 5 emosi dengan perusahan minyak bumi milik plat merah PT. Pertamina Rokan Hulu di rapat Medium DPRD Riau karena tak hadirnya orang nomor satu di PT. Pertamina Rokan Hulu terkait tewasnya tenaga kerja pengeboran minyak areal PT. Pertamina Rokan Hulu di Minas Kabupaten Bengkalis, Riau, Saat Dengar Pendapat (hearing) anggota DPRD Riau Komisi 5 dengan PT. Pertamina Rokan Hulu. Rabu,(25/01).
Emosinya Anggota DPRD Riau Fraksi Golkar Karmila membuang kertas undangan dari mejanya diruangan rapat karena tidak hadirnya Dirut PT. Pertamina Roka Hulu.
“PT. Pertamina Rokan Hulu tak rugi kami di DPRD, Kami sudah buat undangan untuk sidang di DPRD Riau, Malah Direkturnya tak hadir,” kata anggota DPRD Riau Fraksi Golkar Karmila Sari.
Karmila Sari menyebutkan tak hadir nya Direktur PT. Pertamina Rokan Hulu dalam rapat DPRD Riau membuat sejumlah anggota DPRD Riau kecewa.
“Saudara (PT. Pertamina Rokan Hulu) disini diundang rapat mencari solusinya, bukan cari kesalahanya PT.Pertamina Rokan Hulu, dan saya herannya kehadiran Saudara juga tak bawa data-data pemenang Vendor soal tenaga kerjanya,” Ucapnya Karmila Sari.
Politkus Partai Golkar Karmila Sari meminta Pimpinan Komisi 5 untuk menunda rapat dengan PT. Pertamina Rokan Hulu
“Tak ada gunanya rapat kita di sini, lebih baik pimpinan tutup aja rapatnya dan kita agendakan lagi untuk hadir Direktur nya ke sini," ujarnya.
Dalam rapat hearing DPRD Riau dihadirkan dari pihak PT. Pertamina Rokan Hulu, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau.
Pimpinan rapat komisi 5 DPRD Riau pimpinan langsung Robin sebagai anggota DPRD Riau Fraksi PDIP telah membubarkan rapat dengar pendapat PT. Pertamina Rokan Hulu dan akan menjadwalkan Kembali hearing dengan PT. Pertamina Rokan Hulu.
Sebagaimana diketahui, data dari Dinas Tenaga Kerja pemerintah Propinsi Riau. 7 orang kecelakaan kerja yang meninggal dunia saat pemboran minyak eks PT. Chevron, kini milik PT. Pertamina Rokan Hulu. (Sebagai/sl)