Suaralira.com, Pekanbaru -- Organisasi berbasis Relawan yang bernama Pro Ganjar Pranowo (Pro JARWO) langsung Bersikap, pasca Pengumuman dari Federation Internationale de Football Association (FIFA) tentang Pembatalan Pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Pasalnya, ada beberapa pihak yang justru "Ngawur" alias "Kleru" dalam menyikapi persoalan tersebut.
Sikap dari beberapa pihak yang dimaksud sangat disesali, karena mereka-mereka itu dianggap sebagai Pejabat Tinggi yang memiliki Wawasan Ilmu Pengetahuan yang mumpuni, seperti yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Kedua Gubernur itu secara tulus ataupun mengandung unsur Politis telah dengan Percaya Dirinya (PD) mencampuradukkan persoalan Organisasi Hamas Palestina dengan Negara Israel. Sehingga isu tentang Penolakan bermainnya Klub Sepakbola Israel di Indonesia menjadi semakin Keruh.
"Seharusnya kedua pejabat itu lebih Cerdas lagi dari Masyarakat! Jangan karena ada suara-suara penolakan dari seseorang ataupun kelompok organisasi, sehingga membuat para Pejabat itu mengambil Momentum, yakni menyeret unsur Politis kedalam persoalan antara Hamas Palestina dengan Negara Israel. Sehingga yang terjadi adalah justru Pembatalan Indonesia sebagai Tuan Rumah. Keputusan dari FIFA adalah Luka bagi Persepakbolaan di Tanah Air ini" ungkap Larshen Yunus.
Ketua Umum Relawan Pro Ganjar Pranowo (JARWO) itu benar-benar sangat kecewa dengan sikap Gubernur Jateng itu. Pihaknya-pun akan mengevaluasi semangat untuk mendukung Ganjar sebagai Presiden RI di tahun 2024 yang akan datang.
"Kok seperti ini Kualitas seorang Ganjar Pranowo. Padahal yang kami tahu beliau ini sosok yang cerdas. Potensial melanjutkan Kepemimpinan Nasional setelah Presiden Jokowi Purna Tugas, tapi Tuhan dan Alam Semesta ini berkata lain, melalui persoalan ini kami diajarkan untuk lebih Mawas Diri dan Ketat lagi dalam mendukung seseorang. Kalau dibutuhkan dan hasil Rapat Internal kami mendukung, bisa saja Relawan Pro JARWO ini kami Bubarkan juga. Malu dengan diri sendiri! Mendukung sosok yang justru tidak memiliki Akal Sehat dan Fikiran yang Cerdas" ungkap Larshen Yunus, seraya meneteskan air matanya.
Bagi Alumni dari Sekolah Vokasi Mediator, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, Penolakan Ganjar dengan Mencampuradukkan Persoalan Politik dengan urusan Olahraga sangat tidak baik bahkan cenderung Kebablasan. Elektabilitas yang selama ini tinggi, justru akan semakin menurun. Ganjar Pranowo dianggap biang dari Batalnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tahun ini. Wallahuallam Bissawab.
"Janganlah begitu! itu urusan antara Organisasi Hamas di Palestina dengan Israel. Kenapa kita sok Mengurusi mereka. Republik ini saja belum terurus dengan baik. Jangan dicampuradukkan antara urusan politik dengan olahraga. Bisa bahaya! Coba anda ingat dan fahami lagi, Israel itu Negara Kuat, Tanah Perjanjian Allah. Faktanya memang begitu. Lihat saja, Negara itu berada di Lautan Arab, Timur Tengah sana, tapi tetap saja bisa Jadi yang Terkuat, ibaratnya Preman yang ditakuti. Wong Palestina saja Ngak mempersoalkan itu, ini kita Indonesia sok-sokan pula. Kapan majunya Negeri ini, kalau Watak Kolot seperti itu masih dipelihara?" tanya Larshen Yunus.
Hingga berita ini diterbitkan, Sabtu (1/4/2023) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pro JARWO segera Menyurati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menyampaikan sikap Protes dan kekecewaan terhadap sikap Sandiwara seperti itu. Gara-gara hal tersebut, NKRI kembali tercoreng. Kualitas Sepakbola Indonesia jadi Terpuruk. Dunia tertawa pasca Batalnya Indonesia sebagai Tuan Rumah, hanya karena ikut campur persoalan Hamas Palestina dengan Israel.
"Kita ini sebagai manusia kadang-kadang tidak sadar atau cenderung Latah. Kok urusan negara orang kita campuri. Ranah Politik jangan dicampur dengan urusan Olahraga. Apakah kita tak tahu, bahwa Israel itu Negara Kuat. Super Super Adidaya. Buktinya saja FIFA pro terhadap mereka. Ingat dan Camkan! merujuk Kitab Suci manapun, Israel itu sudah ditakdirkan sebagai Negara Pilihan dan Yahudi adalah Bangsa Pilihan Allah. Bahwa mereka dikenal Keras Kepala, biarlah itu urusan Yang Maha Kuasa dengan mereka. Jangan sok Campuri. Mau tak mau, suka tak suka, Dunia ini mereka yang Genggam. Bangsa Yahudi Israel itu punya Kelebihan. Mereka Pintar dan Cerdas, buktinya FIFA lebih Pro terhadap mereka. Indonesia hanya bisa Gigit Jari, seraya Meratapi Nasib" pungkasnya.
Larshen Yunus yang juga diketahui sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau itu juga berkali-kali menyampaikan kekesalannya, pasca Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Coba anda bayangkan! kalau seandainya Indonesia Jadi Tuan Rumah. Berapa Banyak Investasi yang masuk. Seluruh Masyarakat Dunia akan datang ke Tanah Air. Investor akan menggelontorkan uangnya. Hotel-Hotel akan penuh, Geliat Ekonomi di Bandara, di Mall, Pasar hingga diseputaran Stadion akan Bergelora. Perputaran Uang semakin cepat. Masyarakat ikut terbantu dan nama baik Indonesia akan semakin terkenang. Tapi apa mau dibuat, Nasi sudah menjadi Bubur. DPP Pro JARWO dan DPD KNPI Provinsi Riau juga ikut malu. Semoga saja persoalan ini memberikan pelajaran yang berharga. Salah satunya dengan Menolak dan tidak Mencalonkan sosok seperti Ganjar Pranowo sebagai Capres tahun 2024 ini" harap Larshen Yunus, seraya menutup pernyataan persnya. (Ap/sl)