SuaraLira.Com, Meranti -- Ribuan masyarakat kepulauan meranti banjiri pelabuhan tanjung harapan, Pasalnya masyarakat tidak kunjung mendapatkan tiket tujuan malaysia, sehingga menimbulkan cekcok antar mulut. Kamis (13/07/2023).
Dalam pantauan awak media dilapangan masyarakat berdesakan untuk mendapat tiket keberangkatan tujuan malaysia, bahkan ada yang pingsan dan muntah muntah.
Disampaikan oleh salah satu warga andiputra mengatakan mohon bantuannya untuk mendapatkan tiket. Karna saya sudah mengantri dari subuh belum dapat tiket, namun saat dibuka loket tiket, orang yang baru datang dapat duluan.
"Mohon bantuannya pak, saya dari subuh dah datang dan duduk disni pak hingga sekarang (pukul 09:00 WIB red.) Belum mendapatkan tiket, dan tadi ada pas dibuka loket malahan yang baru datang yang diberikan tiket duluan. Tadi petugas juga memilih milih siapa yang diberikan tiket pak, tak ikut antrian pak," kata andiputra.
Ditambahkan lagi olehnya semacam ada permainan yang dilakukan oleh petugas, "tadi saya lihat pak, tiket ada yang masih disimpan di saku Petugas saat pembagian, tidak semua di bagikan, hanya sekitar 90 pcs, padahal itu sudah menyalahi aturan, meraka bilang di pengumuman suruh datang tanggal 13 juli jam 7 pagi namun apa daya tiket pun sudah sebar duluan," jelasnya.
Senada juga disampaikan Linda, kami kecewa atas kurang profesional para petugas, menyuruh tertib malahan petugas yang yang kurang tertib dan pilih kasih.
"Kami dari pagi pak datang kesini bersama suami untuk beli tiket, namun petugas hanya menyediakan 100 tiket penumpang saja, gimana mau berangkat pak kalau seperti ini, ditambah tebang pilih yang dilakukan oleh petugas dalam membagi tiket tersebut," katanya.
Ditambahkan lagi olehnya, "kepada pihak-pihak terkait tolonglah kami, berikan kami solusi, disini kami gimana mau menghidupi keluarga jika tidak melancong, nak bertahan dimeranti mau makan apa keluarga kami. Dan mohon kepada pemda dalam hal ini bupati kepulauan meranti, jangan cuma sidak penumpang kapal ke malaysia, namun berikan kami solusi dan alternatif, harapan kami akan ada armada yang lebih besar lagi yang bisa menampung para penumpang biar gak mengantri," kata Linda dengan penuh harapan.
Diketahui Speedboat MV Pintas Samudera 8 hanya bisa menampung 120 orang saja.
Sementara Diberitakan sebelumnya Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar bersama jajaran lakukan sidak di pelabuhan ditanjung harapan guna meninjau langsung dan memberikan kelarifikasi terkait berita dan isu isu yang berkembang terkait masyarakat meranti dilarang dan tidak bisa berangkat lewat tanjung balai Karimun, Rabu 12/07/23.
H Asmar langsung masuk ke kapal dan bertemu dengan penumpang MV Pintas Samudra 8 yang akan berangkat menuju Pelabuhan Minyak Beku, Batu Pahat, Malaysia.
"Saya ingin memastikan keberlangsungan pelayaran dari Selatpanjang ke Malaysia," kata Asmar.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa saat ini ada regulasi baru yang tidak bisa lagi memberangkatkan penumpang dari Meranti ke Malaysia lewat Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau.
"Jadi rekan-rekan masyarakat Meranti yang ke Malaysia, saya minta tolong jangan ada yang mau diadu domba. Seakan-akan saya melarang berangkat melewati Tanjungbalai. Mana ada hak saya," ujarnya.
Terkait menumpuknya penumpang ke Malaysia sehingga banyak yang tidak mendapatkan tiket, Asmar mengusulkan melalui perusahaan jasa pelayaran PT Putri Riau Sejati untuk menambah armada kapal rute Selatpanjang tujuan Malaysia.
"Alhamdulillah dalam waktu dekat ini akan ada satu armada baru untuk melayani rute Selatpanjang-Malaysia," jelas Asmar. (Sang/Sl)