Kepala SDN 182 Pekanbaru Gusneti, M.Pd di acara Khatam Quran dan Kerohanian Agama Kristen, katolik dan Protestan

Khatam Alquran dan Kerohanian Siswa SDN 182 Pekanbaru

Suaralira.com, Pekanbaru — Khatam Alquran merupakan salah satu upacara yang biasa dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur karena sianak sudah mampu membaca dan menamatkan Alquran. Kepandaian membaca Alquran dalam masyarakat merupakan suatu keharusan dan kebanggaan dalam keluarga.

Kepala sekolah SD Negeri 182 Pekanbaru Gusneti, M.Pd Rabu, 8 Mei 2024 baru saja melaksanakan Khatam Al Quran Seluruh siswa kelas 6 berjumlah 126 orang, dengan agama Islam 99 orang, kerohanian 27 Kristen khatolik dan protestan. 

Khatam Al-Quran SDN 182 Pekanbaru, 99 murid muslim yg mengikuti khatam di masjid Al Mukarobbin jalan kuaran, 27 orang Kristen katolik dan protestan diperpustakaan sekolah dan ruang kelas 6c dengan guru dan pengawasnya.

Dalam acara khatam alquran ini turut hadir seluruh pengurus komite, wali murid, guru yang terlibat dan wali murid yg terlibat pelaksanaan serta pengurus mesjid.

Seluruhnya siswa kelas 6,126 orang ,Islam 99 orang ,27 Kristen khatolik dan protestan namanya kerohanian, "ujar Gusneti, M.Pd pada suaralira.com.

Tahun ini keluaraga besar SD Negeri 182 berlokasi di Pasir Putih Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru melakukan tasyakkur yang dikemas dalam satu acara Khatam Alquran.

Sejak dini, keimanan memang harus ditanamkan. Pemahaman akan kitab suci Alquran memang harus menjadi prioritas utama. 

Hal ini dikatakan Kepala Sekolah Gusneti, M.Pd, dalam kata sambutannya di acara Khatam Alquran, Rabu (8/5).

Adapun tujuan diadakannya Khatam Alquran ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, sebagai salah satu upaya untuk melihat dan mengukur kemampuan anak dalam membaca Alquran untuk tingkat dasar dan terakhir sebagai motivasi bagi anak siswa yang belum Khatam," ujarnya.

Selain itu, acara ini juga sebagai motto "Taqwa, cerdas dan terampil", maka mempelajari Alquran itu penting. Bukan hanya sekedar mengetahui cara membacanya, tapi juga mengkhatamkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Gusneti juga buat agama kristen, protestan, katolik. 

Lagi Gusneti mengatakan, selain mengkhatamkan Alquran, sekolah juga membekali para murid dengan ilmu untuk menyempurnakan amal, "tutupnya.

(Jheff/sl)