SuaraLira.com, PEKANBARU (RIAU) - Saat ini, cuaca ekstrem yang melanda kawasan di Provinsi Riau. Suhu udara belakangan ini terasa sangat panas terutama disiang hari. Bahkan malam hari juga bikin gerah.
Menyikapi hal tersebut, anggota DPRD Riau Hardianto, meminta pihak pemerintah agar dapat mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi, yakni dengan melakukan modifikasi cuaca. Biasanya, diakhir tahun itukan akan memasuki musim penghujan.
"Suhu udara belakangan ini memang dirasa panas tak seperti biasanya, terutama siang hari. Bahkan dimalam hari juga bikin gerah.
Biasanya akhir tahun ini kan masuk musim penghujan. Maka diminta pada pemerintah melakukan kebijakan," ujarnya.
Lebih lanjut disebutkan Politisi Gerindra ini, yakni intervensi dengan kebijakanya. Misal, rekayasa cuaca dengan hujan buatan yang menerapkan itu teknologi modifikasi cuaca dalam mengantisipasi. Hardianto berharap agar bisa segera dilaksanakan.
Hardianto juga mengatakan, dengan cuaca seperti ini tidak bisa diprediksi. Apalagi hal keterangan BMKG Stasiun Pekanbaru suhu di Riau yang terasa panas yang dipengaruh keberadaanya Siklon Tropis Kong-Rey yang menyusul itu Trami di Filipina.
"Diketahui bahwa Siklon Trami sebelumnya telah menarik massa udara panas untuk ke wilayah Riau. Sehingganya, suhu siang hari ini tetap tinggi meski telah memasuki awal musim hujan. Maka itu, dilakukan rekayasa cuaca tersebut," ujar Hardianto.
Rekayasa cuaca, ungkap Hardianto, dapat dilakukan sebagai antisipasi cuaca panas yang berdampak bagi kesehatan jika tidak segera ditanggulangi. Karena itu dia minta
masyarakat untuk hal menjaga kesehatan dalam kondisi cuaca ekstrem.
Hardianto juga mengatakan, bahwa selain fenomena alam mengakibatkanmya cuaca ekstrem, penyebab lainya bisa berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masih saja terjadi di Riau. Hal penanganan itu, perlu dilakukan bersama.
Dikesempatan itu, Hardianto, mengatakan, pihaknya meapresiasi atas kontribusi aktif kepolisian dalam pemadaman Karhutla di sejumlah lokasi. Sebagai tambahan, ia pun mengajak masyarakat, bahkan pemerintah melaksanakan Salat Istisqa.
(Advetorial DPRD Riau/Rul)