BPBD Meranti Dapat Apresiasi Bupati Asmar, Garda Terdepan Hadapi Ancaman Bencana

SuaraLira.Com, Meranti -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti mendapat sorotan positif dalam apel pengarahan yang dipimpin langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, di halaman Kantor BPBD, Selatpanjang, Senin (1/9/2025).

Dalam amanatnya, Bupati Asmar menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran BPBD yang telah menunjukkan dedikasi dan loyalitas dalam menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah kepulauan. Menurutnya, BPBD adalah garda terdepan dalam upaya pencegahan, mitigasi, hingga penanganan darurat bencana.

“Apel ini bukan sekadar seremonial, tetapi bukti nyata kesiapan BPBD bersama TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di Meranti,” tegas Asmar.

Peran Krusial BPBD di Tengah Bencana

Bupati Asmar menyinggung peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kawasan Tanjung Peranap seluas 200 hektare beberapa waktu lalu. Kebakaran yang berlangsung selama hampir 19 hari itu berhasil diatasi berkat kerja keras BPBD bersama tim gabungan.

“Bencana karhutla di Tanjung Peranap menjadi bukti nyata bahwa peran BPBD sangat vital. Meski medan sulit dan kondisi tanah gambut kering, berkat sinergi dengan TNI, Polri, BPBD Provinsi Riau, MPA, Manggala Agni KLHK, hingga pihak swasta, api akhirnya berhasil dipadamkan,” jelasnya.

Kerja lapangan BPBD tidak hanya sebatas pemadaman, tetapi juga mencakup kesiapsiagaan, patroli lapangan, sosialisasi pencegahan, hingga penanganan dampak pascabencana.

Fokus Mitigasi dan Edukasi Masyarakat

Dalam arahannya, Asmar menekankan pentingnya mitigasi bencana agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir. Ia berharap BPBD terus meningkatkan program edukasi masyarakat, terutama di kawasan rawan bencana seperti daerah gambut, pesisir, dan wilayah rawan banjir.

“Bencana memang tidak bisa ditolak, tapi kita bisa meminimalisir risikonya. BPBD harus aktif turun ke masyarakat, memberi pemahaman, sekaligus memperkuat jaringan relawan lokal,” katanya.

Kepala BPBD: Personel dan Peralatan Siaga 24 Jam

Sementara itu, Ditempat terpisah Kepala BPBD Kepulauan Meranti, M. Khardafi, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan personel dan peralatan untuk siaga 24 jam dalam menghadapi potensi bencana di wilayah kepulauan.

“Kami memiliki tim reaksi cepat yang selalu standby. Selain itu, posko siaga bencana juga sudah kami aktifkan di beberapa titik rawan,” ungkap Kalaksa kepala media.

Menurutnya, tantangan terbesar BPBD Meranti adalah kondisi geografis yang terdiri dari banyak pulau dengan akses transportasi terbatas. Namun demikian, BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, dan relawan agar penanganan bencana bisa lebih cepat dan efektif.

“Kami juga sedang memperkuat kerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat setempat, karena penanggulangan bencana tidak bisa hanya dilakukan pemerintah saja. Sinergi semua pihak adalah kunci,” tambahnya.

BPBD, Pilar Keselamatan Meranti

Dengan kondisi geografis Kepulauan Meranti yang rawan banjir rob, karhutla, hingga angin puting beliung, keberadaan BPBD menjadi pilar penting dalam menjaga keselamatan masyarakat.

Apresiasi yang diberikan Bupati Asmar diharapkan semakin memotivasi seluruh personel BPBD untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana di masa mendatang.(Sang/sl)