HMI Bahas Strategi Penguatan Ekonomi Pesisir di Musda Sumbagtera Meranti

SuaraLira.Com, Meranti -- Musyawarah Daerah (Musda) II Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Bagian Tengah (Sumbagtera) resmi digelar di Gedung Kuning, kawasan Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Jum'at (17/10) malam.

Kegiatan yang mengangkat tema “Dampak Ekonomi dan Industri untuk Wilayah Pesisir” ini dihadiri sejumlah tokoh daerah, perwakilan organisasi mahasiswa, serta kader HMI dari berbagai wilayah di Sumbagtera.

Ketua HMI Kepulauan Meranti, Mohd. Ilham, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya Musda meski di tengah berbagai keterbatasan.

“Dengan segala keterbatasan, Alhamdulillah Musda HMI Badko Sumbagtera Periode 2025–2027 tetap dapat terlaksana dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati serta jajaran Kepolisian atas dukungan dan kerja samanya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Badko HMI Sumbagtera Gopinda Aditya Putra menilai Kepulauan Meranti memiliki potensi strategis dalam pengembangan ekonomi dan industri pesisir.

“Meranti adalah daerah yang strategis karena terhubung langsung dengan beberapa negara. Saya yakin Meranti akan menjadi daerah yang berperan penting ke depan,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi daerah di tengah keterbatasan fiskal.

“Meskipun APBD masih terbatas, Meranti harus menemukan cara kreatif untuk terus berkembang. Ketika pemuda berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, saya yakin Meranti akan semakin maju,” tegasnya.

 

Mewakili Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Sudandri selaku Asisten I Setdakab Bidang Pemerintahan dan Kesra menegaskan bahwa HMI adalah mitra strategis pemerintah daerah.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, kami menyampaikan apresiasi kepada HMI yang selama ini terus menjadi mitra strategis, kritis, dan konstruktif bagi pemerintah daerah,” ungkapnya.

Ia juga menilai tema Musda kali ini sangat relevan dengan karakter Meranti sebagai daerah pesisir.

“Kami berharap kader HMI menjadi penggerak perubahan, menggunakan idealisme dan intelektualitasnya untuk memastikan pembangunan wilayah pesisir tidak hanya berpihak pada investor, tetapi juga memberi manfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PB HMI MPO Fadlil Aulia Rahman RG menegaskan pentingnya keseimbangan antara kritik dan solusi dalam peran organisasi mahasiswa.

“Kritik terhadap kebijakan pemerintah penting, tetapi jangan berhenti sebatas wacana. Kader HMI harus hadir menjadi bagian dari solusi, bersinergi dengan pemerintah demi kemajuan daerah,” tuturnya.

Fadlil juga menyinggung kondisi fiskal Meranti yang masih bergantung pada Dana Bagi Hasil (DBH) minyak dan gas.

“Kabupaten Kepulauan Meranti hingga kini masih sangat bergantung pada DBH. Karena itu, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci memperkuat ketahanan fiskal dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” tutupnya.

Turut hadir dalam Musda tersebut antara lain Sudandri Asisten I Setdakab Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kompol Maitertika Wakapolres, Kapten Arh Efri H. Nasution Danramil 02/TT, Gopinda Aditya Putra Ketua Badko HMI Sumbagtera, Muhammad Allatif, Ketua MD KAHMI, Fadlil Aulia Rahman Sekjen PB HMI, serta utusan perwakilan HMI MPO sewilayah Sumatera Bagian Tengah dan Utara. (Sang/sl)