Wow.. Bermula Video , Polres Inhu Dan Tim Gabungan Temukan Ratusan Kubik Kayu Diperbatasan 3 Kabupaten

SUARALIRA.COM, INHU – Dengan digesanya program Pemerintah dengan Penanaman pohon untuk menjaga lingkungan dan bencana alam justru masih terjadi pembalakan liar di tiga Kabupaten yakni Inhu,Inhil dan Pelelawan.

Bisa dibayangkan jika hutan gundul sehingga resapan tidak ada lagi maka tunggu aj bencana alam akan datang karena alam sudah mulai tak mau bersahabat lagi.

Komitmen menjaga kelestarian hutan untuk cegah bencana alam  kembali diuji Polres Indragiri Hulu (Inhu) bersama tim gabungan menunjukkan bahwa tugas perlindungan alam tak mengenal jeda terus bergulir.

Demikian ditegaskan oleh Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar, S.I.K., M.Si melalui Kasat Reskrim AKP Arthur Joshua Toreh, S.Tr.K., S.I.K., M.A., setelah pihaknya berhasil mengungkap temuan ratusan kubik kayu hasil illegal logging di wilayah hutan perbatasan Inhu.

Sebagai informasi dan langkah awal dilakukanya pengungkapan ini bermula belum lama ini pada 21/11/ 2025, ketika rombongan Wakapolda Riau Brigjen Pol H. Jossy Kusumo, S.I.K., M.Hum melintas menggunakan helikopter di atas wilayah Inhu.

Tampak dari udara, terlihat jelas tumpukan kayu olahan tersusun rapi di tepi kanal—potret yang bertolak belakang dengan program Polda Riau yang mengutamakan kelestarian hutan.

Menindak lanjuti tersebut atas Rekaman video dan titik koordinat langsung dilaporkan kepada Kapolres Inhu, yang kemudian memerintahkan Kasat Reskrim membentuk tiga tim untuk melakukan pengecekan di lapangan.

Tim pertama bergerak melalui jalur darat di Desa Sukajadi, Kecamatan Kuala Cenaku. Akses sulit, semak belukar, hutan lebat, hingga minimnya penerangan memaksa tim berjalan kaki berjam-jam dan menghentikan pencarian sementara karena faktor keselamatan.

Keesokan harinya, pencarian dilanjutkan melalui jalur PT SRL di Desa Bayas, kemudian melalui akses kanal hingga puluhan kilometer menyisir hutan. Namun medan berat dan keberadaan satwa liar membuat tim kembali menarik diri.

Upaya terus dilakukan dan tidak berhenti begitu saja Tim gabungan melanjutkan perjalanan kemudian bergeser ke wilayah Pelalawan melalui akses PT SPA. Empat jam perjalanan menggunakan perahu dan satu kilometer rintisan baru dibuka.

Akan tetapi terus berusaha namun kondisi hutan rimbun dan saran dari pendamping membuat pencarian kembali dihentikan demi keselamatan personel, Tim kembali mencari jalur baru melalui PT BDL di Indragiri Hilir.

Dan yang paling menantang dan melelahkan Tim gabungan Polres Inhu, Polres Inhil, BKSDA, serta personel PT BDL menyusuri Sungai Kiri Gaung sejauh 57 kilometer.

Perjalanan yang dibilang lumayan jauh  tim harus merelakan bermalam di atas speed boat, menghadapi hutan perlintasan harimau sumatera, serta mendapati jejak kaki kucing besar itu yang masih baru. Atas rekomendasi BKSDA, tim kembali untuk menghindari risiko ancaman satwa buas.

Selanjutnya Pada 2/12/ 2025, tim kembali bergerak melalui jalur PT MSK. Dari sini, upaya pengejaran memasuki fase paling ekstrem, sebelum subuh 4 Desember  tim berangkat menggunakan 10 pompong ke hulu Sungai Kanan Gaung.

Lokasi yang dilalui banyak Jalur sempit, banyaknya kayu tumbang, masib tidak berpihak mesin pompong rusak ditambah lagi disungai tersebut buaya yang muncul namun tim tetap melanjutkan perjalanan hingga 12 jam lamanya.

Sekira Pukul 18.00 WIB, perjalanan dan perjuangan panjang itu berbuah hasil. Tim menemukan tumpukan kayu olahan illegal logging berbentuk papan dan broti diperkirakan dengan total volume sekitar 300 kubik, terbentang sepanjang tepi kanal.

Memang diareal kayu tersebut tim tidak menemukan pelaku akan tetapi barang bukti dijaga dan didokumentasikan. Mengingat malam tidak logistik tim habis, semua personel bermalam di lokasi hanya beralaskan tanah dan berlindung di bawah langit terbuka.melelahkan namun berkesan.

Saat Pajar mulai menyapa tim bergegas untuk melakukan pengukuran, pengecekan tunggul, pengambilan titik koordinat, hingga pemasangan police line dilakukan "ujar Josua.

Usai melakukan police line tim melanjutkan perjalanan untuk menemukan pembalakan liar akan tetapi upaya ini tim kembali diuji kesabaran , perjalanan ini terasa berat karena empat mesin pompong rusak akibat benturan kayu dan tanaman sungai" katanya lagi.

Tentunya harus dilakukan upaya dengan cari menarik dengan pompong lain secara bergantian. Dan sekira pukul 19.00 WIB, tim akhirnya tiba di Pos Security PT MSK dalam kondisi kelelahan namun selamat"luar biasa ungkap Josua

Kasat Reskrim AKP Arthur Joshua Toreh menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil ketekunan, dedikasi, dan keberanian personel gabungan.

“Tidak ada gigi mundur, kata Josua namun kami terus bergerak meski medan ekstrem, ancaman satwa buas, hingga minimnya logistik sudah kami rasakan” jelas Josua.

Polres Inhu dan tim gabungan ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kelestarian hutan di tengah bencana yang melanda Sumatera.

Dengan berhasilnya temuan ratusan kubik kayu ini menjadi bukti nyata bahwa aktivitas illegal logging masih terjadi dan perlu diberantas bersama-sama demi masa depan alam Riau untuk jaga lingkungan yang lebih lestari lagi "tutup Josua.(pras.sl)