Parmusi Ingatkan Tiga Syarat Muktamar (Islah) PPP Berjalan Sukses

JAKARTA (suaralira.com) - Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam  mengingatkan konsolidasi PPP melalui Muktamar (Islah) PPP akan berhasil dengan sukses jika dilalui melalui tiga syarat. Pertama tidak ada upaya rekayasa untuk memenangkan calon tertentu, kedua melibatkan kader PPP baik tergabung dalam Muktamar Surabaya, Jakarta, dan Bandung. Ketiga melibatkan seluruh unsur fusi PPP yakni Parmusi, Perti, NU dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII).

 

“Muktamar ini akan berhasil kalau tidak ada rekayasa untuk memenangkan seseorang. Sebab selama ini ada anggapan dari pihak (Muktamar-red) Jakarta, untuk melegitimasi sesorang. Tapi rekayasan itu bisa hilang kalau panitia OC dan SC melibatkan seluruh unsur dan komponen. Kerucigaan itu akan hilang sendirinya, “ ujar Usamah Hisyam saat ditemui di sela-sela Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV PPP di  Jakarta, Rabu (24/2) malam.

 

Ditambahkan Usamah, apabila panitia hanya melibatkan kader satu kubu saja maka akan memancing gugatan hukum dan konflik akan terus berlanjut. Jadi pimpinan PPP hasil Muktamar Bandung harus benar-benar berpikir jernih dan obyektif untuk menyelamatkan partai PPP. Satu orang kader itu kata Usamah, sama sulitnya memperoleh 1000 suara atau hilangnya satu kader itu sama sulitnya mendapatkan 1000 suara. 

 

“Jadi harus dilibatkan semua penyusunan kepanitiaan, dengan cara-cara lobi dan saya pastikan kader Parmusi di kubu Muktamar Jakarta, InsyaAllah akan bergabung dengan kubu Jakarta sepanjang ada undangan. Sebab selama ini tak pernah ada undangan name by name, orang per orang, “ kata mantan jurnalis tersebut seraya menyebut enam wilayah kader Parmusi hadir di Mukernas IV PPP dan hanya satu DPW PPP DIY absen karena terkena musibah kecelakaan.

 

Usmah mengatakan kader Parmusi memiliki komitmen sebagai perekat unuk menyelamatkan Muktamar (Islah) PPP dengan satu agenda menyelamatkan PPP. “Saya sudah perintahkan seluruh kader Parmusi. yang berada dalam struktur kepengurusan PPP semua tingkatan untuk menyelamatkan eksistensi PPP dalam pentas politik nasional sebagai satu-satunya partai yang berasas Islam," ujarnya

 

Karenanya, Usamah berharap dalam susunan kepengurusan penitia pengarah (Steering Committee) dan panita pelaksana (Organizing Committee) harus melibatkan semua kader yang berkonflik agar bersatu dan melakukan verifikasi seobyektif mungkin melalui SK Muktamar Bandung.

 

“Jangan ada yang merasa, jumawa atau ojo dumeh sebagai pemenang.  Kalau Muktamar berhasil yang menang PPP. Tapi kalau (tiga syarat) tidak dilakukan, masih ada arogansi akan bahaya PPP, “ ujarnya seraya berharap Muktamar PPP nanti juga harus menghapus luka-luka diantara para petinggi PPP.

 

Usamah mengaku tergerak  mengambil inisiatif mendorong seluruh kader Parmusi bersikap legowo terhadap kebijakan pemerintah setelah mendengar masukan semua pihak termasuk Mahkamah Partai untuk melakukan Islah melalui Muktamar Luar Biasa dengan memperpanjang masa kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar VIII di Bandung tahun 2011 sebagai pelaksana Muktamar. (b/sl)