BATAM (suaralira.com) - Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian menjamin Batam dalam kondisi aman dan kondusif. Kendati kemarin terjadi penangkapan enam terduga teroris di Batam, pihaknya meminta masyarakat Batam dan Kepri umumnya, tenang.
“Batam aman, dan selama ini kita sudah melakukan pengamanan khusus,” kata Sam, Jumat (5/8). Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi lainnya seperti TNI dan Pemko Batam. Sam menegaskan, meskipun tidak ada ancaman teroris, pihaknya tetap memberlakukan pengamanan untuk wilayah Batam dan Kepri.
Terpisah, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, juga memastikan Batam aman. Penangkapan terduga teroris yang Densus 88 lakukan pagi kemarin justru membantu pengamanan Batam.
“Karena indikasinya ada, mereka (Densus 88) datang untuk membantu kita. Agar yang dicurigai itu diambil dari Batam,” ujarnya dalam konferensi pers di ruangannya, Jumat (5/8).
Rudi tidak terlalu kaget dengan berita itu. Sebab, ia telah memiliki sejumlah informan di lapangan. Informan itu yang memberinya informasi tentang semua kasus yang terjadi di Batam. Apakah itu banjir atau masalah lainnya.
“Intelijen pun memberikan informasi ke kami juga,” tuturnya.
Sementara Kepala Polresta Barelang Kombes Pol Helmy Santika mengunjungi kantor Rudi, Jumat (5/8) siang. Pertemuan dilakukan tertutup. Kapolres berada di dalam selama kurang-lebih 20 menit.
Disampaikan Rudi, Kapolres datang untuk menyampaikan perihal penangkapan enam terduga teroris oleh Densus 88. Keenamnya kini tengah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka tetap berada di Batam.
“Kapolres cuma berpesan untuk sosialisasi ke masyarakat, agar kehidupan sosial itu dihidupkan lagi,” ujar Rudi.
Masyarakat, kata Rudi, harus waspada dengan tetangga kiri-kanannya. Setidaknya tahu dan kenal dengan tetangganya. Sehingga bila muncul hal-hal yang mencurigakan, masyarakat dapat segera melapor.
“Saya juga akan mengumpulkan lurah dan camat untuk menyampaikan hal ini Selasa (9/8). (Ketua) RT dan RW menyusul,” katanya.
Rudi juga mengajak semua warga Batam untuk saling mengontrol lingkungan tempat tinggalnya termasuk peduli dan tahu terhadap kehidupan tetangga kiri dan kanannya. “Harus tahu kiri dan kanan tetangga rumah kita. Jadi harus sama-sama mengontrol,” ujar mantan anggota DPRD Batam ini.
Satu hal yang penting, lanjut Rudi, yakni masyarakat Batam agar tidak termakan ajakan pihak-pihak yang membawa ajaran atau paham-paham yang mengarah kepada radikalisme karena ini akan menjerumuskan.
“Jangan termakan ajakan yang menjerumuskan. Ciptakan Batam ini sebagai tempat yang aman bagi semua orang,” imbau Rudi.
Sejumlah objek vital nasional di Batam dijaga ekstra ketat pascapenangkapan terduga teroris di Batam, kemarin. Salah satunya Bandara Internasional Hang Nadim. Beberapa aparat bersenjata lengkap terlihat bersiaga di bandara tersebut, kemarin (5/8).
“Kami sudah memonitor semenjak pagi, dan kami sudah menerapkan (pengamanan) sesuai SOP yang ada,” kata Kepala Bidang Komersil Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Dendi Gustinandar, pada Batam Pos, kemarin.
“Kita terus memonitor perkembangan,” ujarnya menambahkan.
Selain bandara, pengamanan ketat juga terlihat di Mapolda Kepri, Nongsa, Batam. Beberapa polisi bersenjata lengkap terlihat siaga. Biasanya hanya dua sampai empat orang yang jaga. Tapi sejak diamankannya enam orang terduga teroris kemarin, sekitar 10 orang polisi berada di depan pos penjagaan Mapolda Kepri.
-
Home
- Redaksi
- Indeks Berita