PEKANBARU (suaralira.com) - Kepolisian Resor Pelalawan, Provinsi Riau, menyelidiki penyebab kebakaran lahan seluas 30 hektar yang terjadi di Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan dalam beberapa hari terakhir.
"Kita telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran. Saat ini lahan yang terbakar seluas 30 hektar tersebut dalam penyelidikan kepolisian," kata Kepala Polres Pelalawan, AKBP Ari Wibowo seperti yang dilangsir Antara di Pekanbaru, Minggu.
Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih terus mengumpulkan bahan dan keterangan dengan memeriksa sejumlah saksi. Sementara itu, dari pemeriksaan sementara diketahui bahwa lahan yang terbakar merupakan lahan milik kelompok tani yang diduga meluas ke lahan perusahaan.
Namun, lahan yang terbakar merupakan gambut dengan sifat basah atau rawa sehingga dengan penanggulangan terpadu tim gabungan Satgas Karlahut Riau dapat dikuasai dengan cepat.
"Informasi terakhir lokasi kebakaran menyisakan asap. Petugas gabungan masih berada di lokasi guna mendinginkan areal yang terbakar. Mudah-mudahan tidak ada lagi kebakaran," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik mengatakan pihaknya terus meningkatkan patroli di lokasi rahan kebakaran sebagai langkah pencegahan. Selain itu, patroli juga diharapkan dapat memaksimalkan penanggulangan.
"Jika ditemukan titik api, maka akan dilakukan pemadaman dini sebelum api membesar. Patroli tersebut dilakukan secara berkelanjutan di seluruh Polres Kabupaten dan Kota di Provinsi Riau," kata Guntur.
Lebih jauh, Guntur mengatakan pihaknya terus meningkatkan koordinasi dengan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru untuk memastikan deteksi dini titik panas maupun titik api.
Tim Satgas Udara Karlahut Riau yang dikomandoi Pangkalan Udara Roesmin Nurjadi dalam beberapa hari terakhir terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan di sejumlah wilayah. Tercatat, pemadaman menggunakan helikopter jenis MI-8 itu dilakukan di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Pelalawan baru-baru ini.
BMKG Pekanbaru menyatakan saat ini sebagian besar wilayah Riau memasuki musim kemarau, namun potensi hujan masih tetap ada seiring dengan adanya fenomena La Nina yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.