Eksekusi Mati, Sejumlah Kendaraan Masuk Dermaga Wijayapura

CILACAP - Sejumlah kendaraan yang mengangkut pejabat kejaksaan, pengacara dan keluarga terpidana mati memasuki dermaga Wijaya Pura untuk menyeberang ke Pulau Nusakambangan, menjelang pelaksanaan eksekusi mati 14 terpidana mati kasus narkoba.
 
Kendaraan Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jateng memasuki dermaga Wijaya Pura untuk menyeberang ke Pulau Nusakambangan menjelang pelaksanaan eksekusi mati 14 terpidana mati kasus narkoba, Kamis (28/07/2016) seperti dilansir sindonews.
 
Begitu pun juga dengan personel Brimob Polda Jawa Tengah (Jateng) berjaga di depan dermaga Wijaya Pura menjelang pelaksanaan eksekusi mati 14 terpidana mati kasus narkoba tadi malam. Mendekati pelaksanaan eksekusi mati, penjagaan di dermaga Wijaya Pura dan Pulau Nusakambangan diperketat.
 
Sejumlah aktivis Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cilacap melakukan aksi unjuk rasa di kawasan dermaga Wijaya Pura, menjelang pelaksanaan eksekusi mati 14 terpidana mati kasus narkoba kemarin, Mereka meminta pemerintah membatalkan eksekusi mati Merry Utama.
 
Dari informasi yang dihimpun, ‎ke-14 narapidana tersebut di antaranya empat Warga Negara Indonesia (WNI) yaitu Freddy Budiman, Agus Hadi, Pujo Lestari dan Merri Utami. 
 
Sementara untuk warga negara asing di antaranya Ozias Sibanda asal Zimbabwe, Obina Nwajagu asal Nigeria, Fredderikk Luttar asal Zimbabwe, Humprey Ejike adal Nigeria, Seck Osmane asal Nigeria, Zulfiqar Ali asal Paskitan, Gurdip Singh asal India, Michael Titus asal Nigeria, Okonkwo Nongso Kingsley asal Nigeri, Eugene Ape asal Nigeria.‎