SETIAP Senin, pengguna Spotify akan disambut oleh sebuah playlist bernama Discover Weekly. Playlist ini akan menampilkan lagu – lagu yang sesuai dengan selera musik kita, seakan – akan disusun oleh sahabat yang sangat mengenal kita. Bahkan terkadang ada lagu dari musisi yang tidak pernah kita dengar sama sekali, tapi ternyata sangat pas di telinga.
Pengalaman seperti inilah yang membuat Spotify sangat disukai oleh para penggunanya, hingga bisa menjadi layanan streaming musik favorit di dunia. Bagaimana mereka bisa melakukan hal ini?
Rahasia di balik hal ini adalah teknologi Data Analytics yang dimanfaatkan oleh Spotify untuk memonitor dan mengidentifikasi selera music para penggunanya. Setiap kita mendengar lagu baru, ia akan melihat apakah kita terus mendengarkan lagu tersebut, atau kita memilih untuk skip dan mencari lagu lain. Setelah mereka menemukan beberapa lagu yang kita sukai, ia akan memeriksa list lagu yang disukai oleh pengguna lain dengan karakteristik mirip dengan kita. Semakin lama kita menggunakannya, semakin pintar pula ia dalam mengenal selera kita dan merekomendasikan lagu – lagu paling pas.
Hal ini merupakan salah satu pemanfaatan teknologi Big Data yang terbukti dapat memperkuat bisnis digital. Sunita Kaur selaku Managing Director dari Spotify Asia akan membahas lebih lanjut mengenai bagaimana Data Analytics memiliki peran dalam memperkuat bisnis Spotify dalam konferensi Data For Life 2016 yang akan diadakan di Ballroom Hotel Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta pada tanggal 30 – 31 Agustus mendatang.
Event ini akan dihadiri oleh lebih dari 1000 orang dari berbagai industri yang akan menggali wawasan mengenai peran Data Analtyics dalam mendukung industri mereka. Antara lain industri teknologi, finansial, media, kesehatan, manufaktur, FMCG, properti, dan masih banyak lagi.
Data For Life 2016 sendiri merupakan rangkaian event yang diadakan oleh Mediatrac untuk membuka wawasan masyarakat Indonesia mengenai pemanfaatan teknologi Data Analytics secara positif yang dapat mendorong hadirnya kemajuan di masyarakat.
Selain Conference, akan ada juga Student Session tentang Big Data yang bisa dihadiri mahasiswa/pelajar secara gratis (30 Agustus), dan Sci-Fi Hardware Hackathon yang menantang kreativitas pecinta teknologi untuk menciptakan hardware dengan hadiah sebesar Rp62 Juta (27 – 28 Agustus 2016). (dtc/sl)