JAKARTA, SUARALIRA.com - Pertumbuhan investasi di Indonesia sangat berkontribusi meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Harjanto mengatakan, pada kuartal kedua tahun 2016, realisasi investasi asing di Indonesia mencapai US$ 8,01 miliar atau Rp 105,732 triliun, meningkat 49,11% dibandingkan periode yang sama tahun 2015.
"Meningkatnya investasi Tiongkok di Indonesia diharapkan akan membawa efek positif bagi perekonomian nasional, bahkan bagi peningkatan daya saing industri dalam negeri," kata Harjanto dalam keterangannya, Senin (05/9/2016).
Sebagai contoh, pada kuartal II tahun 2016, Tiongkok telah berkomitmen pada 271 proyek investasi di Indonesia dengan total nilai sebesar US$ 925 juta. Dari invesatasi senilai US$ 925 juta tersebut berkontribusi di sektor industri baja, permesinan, elektronik, makanan, semen dan beberapa industri strategis lainnya.
Beberapa investasi Tiongkok di Indonesia yang sudah berjalan antara lain PT Sulawesi Mining Investment yang bergerak pada bidang pertambangan nikel dengan kapasitas 300.00 ton per tahun dengan nilai invetasi sebesar US$ 636 juta di Morowali Industrial Park, Sulawesi Tengah. PT. Sulawesi Mining Investment merupakan smelter nikel pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Arc Furnace Rotary Kiln.
Selanjutnya, PT. Virtue dragon Nickel Industry yang bergerak di bidang pengolahan ferronikel di Konawe, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi sebesar US$ 5 miliar dengan kapasitas 600.000 ton per tahun.
Ada juga, Anhui Conch Cement Company yang bergerak di bidang industri semen dengan total investasi sebesar US$ 5,7 miliar dan kapasitas produksi sebesar 20 juta ton per tahun, ungkap Harjanto. Di Indonesia, Anhui Conch Group akan membangun lima integrated plant dan satu grinding plant di Kalimantan Selatan, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Papua Barat.
Tak hanya sampai di situ, pada acara Indonesia Business Forum di Shanghai, Kementerian Perindustrian menawarkan empat kawasan industri di Indonesia yang telah siap bekerjasama dengan investor asing. Keempat kawasan tersebut diantaranya, Kawasan Industri Dumai, Riau, Kawasan Industri Industrial Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, dan Kaltim Industrial Park di Bontang, Kalimantan Timur. (dtf/sl)
-
Home
- Redaksi
- Indeks Berita