PEKANBARU (suaralira.com) - Bank Indonesia Provinsi Riau mendorong Kota Pekanbaru segera menjadi "smart city" atau kota yang masyarakatnya pintar.
"BI punya kepentingan untuk itu, karena kebijakan ini nantinya akan bermuara kepada pertumbuhan ekonomi," kata Kepala BI Provinsi Riau, Ismet Inono, pada acara Asesmen terkini risiko dan prospek perekonomian Riau, di kantor BI Provinsi Riau, Pekanbaru, Rabu (15/06/16).
BI kali ini mengambil thema mendorong peningkatan daya saing kawasan perkotaan dan pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru penggerak ekonomi regional, dengan dua pembicara handal, Setiaji, Ketua Smart Jakarta dan pengamat perkotaan UI,
Ismet menegaskan, pihaknya perlu melakukan kolaborasi semua pihak untuk tahu dan mau menyadari bahwa sesuai tuntutan jaman sudah waktunya Pekanbaru menjadi kota pintar. "Yang terpenting kemauan pemda, karena regulasi mereka yang pegang," tuturnya.
Diakuinya dunia perbankan sendiri sebenarnya sudah mulai dengan meciptakan pelayanan bisnis, seperti layanan keuangan digital, e money, dan laku pandai. Walau diakui Ismet butuh biaya besar untuk mewujudkan hal tersebut.
"Memang kita terbatas anggaran, dan tidak bisa sebesar Jakarta Tetapi kita punya swasta, kan bisa dilakukan kerjasama. Kalau tidak Pekanbaru akan terlambat."
Ismet menambahkan untuk tindak lanjutnya, kedepan BI akan fokus bidang mana yang duluan dan paling dibutuhkan. "Kami akan fokus bahas ini dengan istansi terkait, sehingga bisa diketahui mana yang lebih dulu dilakukan pelayanan dengan sistem pintar," tambahnya.
Diakuinya Walikota Pekanbaru, Firdaus, sudah berani mencoba melakukan ini di beberapa SKPD tertentu. Maka ini suatu langkah awal dan diikuti semua pihak. (***)