BANTEN (suaralira.com) - Bank Riau Kepri selalu meningkatkan kinerja dan kegiatan operasional perbankannya. BUMD milik Pemerintah Daerah di Riau dan Kepri yang saat ini dikelompokkan sebagai dalam Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2 yaitu memiliki modal inti Rp 1 triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun kedepannya akan melakukan langkah untuk menuju BUKU 3 yang merupakan Bank dengan modal inti Rp 5 triliun sampai dengan Rp 30 triliun.
Tentu saja hal tersebut tidak gampang, selain membutuhkan modal setor tambahan dari pemegang saham, Initial Public Offering (IPO) juga menjadi salah satu jalan menuju BUKU 3 tersebut.
Guna mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mencapai BUKU 3 tersebut, manajemen Bank Riau Kepri melakukan kunjungan kerja dan studibanding ke Bank Jabar Banten. Dalam studibanding ke Bank BJB Bank Riau Kepri mengundang pihak legislateif yaitu anggota Komisi C DPRD Provinsi riau yang berkaitan dengan persiapan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) penambahan modal tersebut yang diwakili oleh Wakil Ketua Komisi C Musyafak Asikin, Dr. H. Ilyas HU SH.MH dan Hj. Yulianti, SH.
Turut diundang oleh Bank Riau Kepri perwakilan Pemegang Saham Pengendali yaitu Kepala Biro Ekonomi Provinsi Riau Syafrial, Kepala Biro Hukum Ihwan Ridwan, Kepala Bidang BPKAD Yandry Susila dan tim terkait lainnya. Sedangkan dari pihak Bank Riau Kepri diikuti oleh Komisaris Utama HR. Mambang Mit, Direktur Utama DR. Irvandi Gustari, Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Tengkoe Irawan, Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Hendra Buana, Pemimpin Divisi Hukum Irianto, Staf Direksi Syahrul, Desk Corporate Secretary Winovri dan tim terkait lainnya.
Kedatangan tim Studi banding dari Bank Riau Kepri ke kantor pusat Bank BJB disambut oleh Dirut Bank BJB Ahmad Irfan, Direktur Keuangan Nia Kania beserta para pejabat level Kepala Divisi BJB. Ahmad Irfan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih telah menjadikan BJB dalam melakukan studi banding terkait proses peningkatan modal inti tersebut.
Ahmad Irfan juga mengatakan sebagai salah satu dari 15 bank umum terbesar di Indonesia dan nomor satu untuk BPD di Indonesia tidak akan mengambil pangsa pasar Bank Riau Kepri di wilayah kerjanya dan akan saling bersinergi sehingga saling menguntungkan kedua pihak. Saat ini BJB ditunjuk sebagai salah satu Bank Getway yang menerima dana reppatriasi dari tax amnesty bersama 3 bank nasional lainnya.
"Terimakasih telah diterima dengan baik atas kedatangan untuk tujuan studi banding di BJB," kata Dirut Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari.
Irvandi mengatakan penambahan modal dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan bank dan pengembangan bank. Saat ini Bank Riau Kepri berniat untuk menambah modal inti sehingga dapat menjadi bank BUKU 3.
Menurut Irvandi, di tahun 2015, Bank Riau Kepri telah meraih 12 awards tingkat nasional dan pada tahun 2016 per Agustus telah memperoleh 14 awards tingkat nasional. Diantaranya, rangking 3 Service Excellence tingkat nasional (dari MRI dan Asbanda) dan kinerja dengan predikat sangat bagus pada tahun 2015 (dari Infobank).
Mempertimbangkan jaringan kantor Bank Riau Kepri yang jumlahnya 144 dan separuh diantaranya langsung berdampingan lokasi kantornya dengan Negara Singapura, Malaysia dan Vietnam maka sudah sepatutnya Bank Riau Kepri menambah modal menjadi BUKU 3 mengingat peluang bisnis yang terbuka lebar didepan mata dalam skala internasional.
-
Home
- Redaksi
- Indeks Berita