MENYAMBUT hari raya Idul Adha bagi umat muslim identik dengan berqurban. Lantas, apa yang bisa dipelajari oleh anak dari momen berqurban? Begini kata psikolog.
Menurut psikolog anak, Najeela Shihab, mengajari anak untuk berkurban dapat dilakukan dengan cara yang sederhana. Wanita yang akrab disapa Ela mencontohkan dengan menyuruh anak untuk menyisihkan sebagian uang jajannya.
"Yang bisa dipelajari anak dari momen berkurban sebetulnya percaya dan memahami tujuan hidup dan beribadah pada Allah, dan juga mengajari tanggung jawab atas harta yang dimiliki merupakan harta orang lain yang sebenarnya dititipkan Allah pada kita. Itu semua tentunya hanya dipelajari saat momentum penting buat anak-anak," tutur Ela.
Ditemui dalam acara Health Agent Award 2016, di Conclave, Jalan Wijaya 1, Jakarta Selatan, baru-baru ini, Ela menjelaskan untuk memberikan pendidikan agama pada anak sebenarnya yang harus dilakukan adalah pengajaran dan komunikasi yang terbuka pada anak.
"Yang pertama diajarkan adalah konsep, jika hanya ritual maka anak hanya akan tahu 'saya melakukan ini karena disuruh'. Jadi kalau konsepnya kita ajarin, maka anak akan tahu apa pentingnya buat dia," sambung Ela.
Ela juga menambahkan, kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah menyepelekan pertanyaan anak mengenai minatnya pada pendidikan agama. Oleh karena itu banyak anak yang jadi hilang minatnya pada pendidikan agama. (dth/sl)