BANDUNG (suaralira.com) - Menembak muncul sebagai penyelamat. Saat Riau minim medali, cabang ini mampu mempersembahkan tujuh medali. Dua emas, empat perak, dan satu perunggu. Jumlah itu sama dengan yang capai cabang renang. Tapi menembak masih berkesempatan menambah medali. Sebab atlet menembak Riau masih ada yang akan bertanding hari ini. Sedangkan renang sudah berakhir beberapa hari lalu.
Satu dari dua emas menembak dipersembahkan atlet junior Puti Mardhatillah. Atlet binaan Perbakin Riau ini menjadi yang terbaik di nomor 10 meter air pistol perorangan junior putri di GOR Menembak KONI Jabar, Jumat (23/9). Dari 20 tembakan, Puti mengumpulkan nilai tertinggi 196,6. Sementara saingan terdekatnya, Luh Gede Rismayanti dari Bali hanya mendapat nilai 191,7 dan berhak atas medali perak. Medali perunggu milik atlet DKI Jakarta, Cesha Asmi Kartika yang mendapatkan nilai 148,2.
Perjuangan Puti tidak mudah. Ia harus melewati banyak atlet untuk sampai ke puncak. Mulai dari penyisihan yang berlangsung pagi kemarin sampai babak final. Memang pelatih dan pundukung Riau sudah yakin Puti bisa merebut medali emas. Di kualifikasi ia sangat tenang, fokus, tanpa beban.
Ketenangannya berlanjut sampai final. Ia memulai tembakan dengan tidak terlalu baik. Tembakan pertama hanya 9,1. Nilai tertinggi di seri ini dibukukan atlet tuan rumah Jawa Barat, Naura Amalia yang mencatat skor 10,5. Angka itu langsung menempatkan Naura ke puncak, sementara Puti menempati posisi keenam. Di tembakan kedua, Puti mulai naik ke peringkat dua. Dia belum bisa menggeser atlet Jawa Barat. Pelan tapi pasti. Puti mulai mengambil alih puncak. Sejak itu ia tidak pernah tergusur dari posisi atas. Di berapa seri penghujung terjadi pergeseran di posisi kedua. Atlet DKI yang sebelumnya tepat berada di bawah Puti tergusur. Atlet Bali Luh Gede Rismayanti naik dan menempel Puti. Bahkan di tiga tembakan terakhir, Luh Gede terus mendekati poin Puti.
Puti tetap tenang. Putri Kabag Sunda Polres Rohul, Yuliusman ini bisa mempertahankan posisinya. Di dua tembakan terakhir Puti mulai menjauh. Berurutan ia mendapat nilai 10,5 dan 10,6. Sedangkan atlet Bali hanya mendapat 10,1 dan 7,2. Total Puti unggul 4,1 poin dari Luh Gede. Puti 196,6, sementara Luh Gede 191,7.
Kemenangan Puti disambut suka cita ofisial dan pendukung. Ibu Puti, Marlina bahkan harus diingatkan panitia, karena langsung mengejar anaknya ke arena lomba. Dia tidak bisa menahan diri, langsung memeluk anaknya.
‘’Dari awal saya sudah yakin. Anak ini (Puti, red) sangat bagus. Malam tadi saya terus mendampingi. Ia perlu bimbingan dan menguatkan mental,’’ komentar atlet yang lebih dulu merebut medali emas Totok Trimartanto kepada Riau Pos, setelah menyaksikan kemenangan Puti.
Penilaian sama juga disampaikan penembak senior Riau Sarozawato Zai. Atlet yang sudah memberikan beberapa emas bagi Riau ini mengakui Puti punya masa depan cerah. Usianya masih muda, tapi ketenangannya luar biasa. Sangat jarang orang seumurannya yang bisa setenang itu.
-
Home
- Redaksi
- Indeks Berita