NEW YORK, SUARALIRA.com - Harga minyak dunia mixed cukup ketat pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Hal ini disebabkan investor tampak berhati-hati setelah ada kesepakatan OPEC untuk memangkas produksi minyak.
Seperti dikuti dari Reuters, Sabtu (1/10/2016), harga minyak brent untuk pengiriman November turun 18 sen atau 0,4% menjadi USD49,06 per barel, sebelum berakhir sebagai kontrak bulan depan. Sementara, harga minyak AS, West texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan depan naik 41 sen atau hampir 1% menjadi USD48,24 per barel.
"Ya, itu adalah kenaikan bulanan kedua berturut-turut untuk minyak tetapi pertanyaannya adalah apakah kita dapat terus meninju lebih tinggi dari sini," kata David Thompson, wakil presiden eksekutif di Powerhouse, broker komoditas yang berfokus di Chicago.
"Jika kita melihat angka produksi terbaru OPEC, mereka memberi jumlah yang lebih besar untuk memotong. Tak satu pun dari para pelaku yang terlibat dengan uang tunai. Mereka semua negara merasa menderita atas harga minyak yang rendah. Ini sangat sulit untuk melihat mereka memotong produksi dalam cara yang berarti ketika mereka membutuhkan uang," tuturnya.
OPEC pada Rabu kemarin mengatakan telah mencapai kesepakatan prinsip untuk memotong produksi menjadi sekitar 32,5 juta barel per hari dan 33,0 juta barel per hari dari sekitar 33,5 juta barel per hari.
Pemotongan dipaksa lantaran kelebihan produksi yang terus-menerus, memiliki lebih dari harga tertinggi di pertengahan 2014 di atas USD100.
Rusia, sebagai negara bukan bukan anggota OPEC namun sebagai produsen besar memompa minyak mentah di rekor tertinggi, mereka mengatakan akan menemukan cara untuk membekukan produksi jika mencapai kesepakatan dengan OPEC. (sn/sl)