Bocoran Rekaman Komentar Kasar Trump

Tekanan Publik Semakin Besar

WASHINGTON, SUARALIRA.com - Tekanan untuk merilis rekaman video lainnya yang berisi komentar kasar calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, semakin besar. Hal ini setelah rekaman video tahun 2005 soal komentar cabul Trump soal wanita, memicu kecaman secara luas. 
 
Seperti dilansir AFP, Selasa (11/10/2016), rumor beredar menyebut ada banyak komentar kasar Trump lainnya, baik dalam bentuk video maupun transkrip percakapan, dalam reality show 'The Apprentice' yang tayang beberapa tahun lalu. Produser acara itu, Mark Burnett, berusaha meredakan rumor itu. 
 
"Bertentangan dengan laporan yang ada, Mark Burnett, tidak memiliki kemampuan atau wewenang untuk merilis rekaman atau material lainnya dari 'The Apprentice'. Ketentuan hukum dan aturan kontrak juga menghalangi kapasitas MGM untuk merilis material semacam itu," demikian keterangan dari Burnett dan rumah produksi acara tersebut, Metro-Goldwyn-Mayer (MGM), kepada media massa di AS.
 
Namun, sejumlah produser lainnya untuk acara yang sama, menyebut ada bukti kuat bahwa Trump kerap merendahkan dan melecehkan wanita saat momen-momen di belakang layar maupun di luar naskah.
 
"Sebagai produser musim tayang pertama dan kedua The Apprentice, saya memastikan kepada Anda: ketika merujuk pada rekaman Trump, ada yang jauh lebih buruk," kicau produser lainnya untuk acara reality show itu, Bill Pruitt, via Twitter. 
 
Produser lainnya, Chris Nee, juga menyebut via Twitter bahwa Trump kerap menggunakan kata-kata kasar, termasuk kata-kata rasis. 
 
Secara terpisah, media AS The Huffington Post melaporkan potongan transkrip percakapan dalam acara 'The Apprentice' yang didapatkannya dan berisi kritikan Trump untuk penampilan salah satu kontestan.
 
"Kulitnya, kulitnya jelek, oke?" ujar Trump yang, menurut The Huffington Post, mengomentari kontestan wanita yang juga bintang musik country AS yang muncul dalam acara itu. 
 
"Maksud saya kulitnya, dia benar-benar butuh (bantuan) dermatologi sialan," imbuh Trump yang menggunakan kata-kata umpatan.
 
Dalam rekaman video tahun 2005, Trump membanggakan dirinya yang bisa mencium dan menyentuh wanita tanpa ditolak, karena statusnya sebagai selebriti. "Anda bisa melakukan apapun," sebutnya dalam video itu.
 
Sementara itu, Nee dan sejumlah produser lainnya memupuskan harapan agar material soal komentar kasar Trump dirilis ke publik. Mereka merujuk pada salah satu 'aturan' dalam kontrak staf acara 'The Apprentice' yang memberlakukan denda US$ 5 juta (Rp 65 miliar) bagi siapa saja yang membocorkan material acara itu.
 
Trump selama ini memang dikenal 'mewajibkan' setiap stafnya untuk menandatangani kesepakatan untuk tidak mengungkap hal pribadi ke publik. Kendati demikian, Nee mendorong miliarder teknologi Mark Cuban, yang juga pengkritik Trump, untuk membayar denda itu jika ada yang membocorkan material 'The Apprentice'. Kampanye pendanaan masyarakat via situs GoFundMe juga tengah menggalang dana demi membayar denda itu. 
 
"Demi memberi bukti bahwa capres AS ini bukan pemimpin bermoral," sebut situs itu. Sejauh ini, baru US$ 23 ribu yang terkumpul. (dtc/sl)