Tiga Gempa yang Guncang Italia Buat Warga Ketakutan

ROMA, SUARALIRA.com - Serangkaian gempa bumi yang mengguncang Italia bagian tengah membangkitkan kenangan buruk warga setempat. Gempa terbaru ini terjadi di area yang sama dengan gempa besar yang mengguncang Italia sekitar dua bulan lalu hingga menewaskan nyaris 300 orang.
 
Untungnya, tidak ada korban tewas untuk gempa kali ini. Namun, disampaikan Badan Perlindungan Sipil Italia, seperti dilansir Reuters, Kamis (27/10/2016), puluhan orang mengalami luka ringan dan sekitar empat orang lainnya mengalami luka cukup serius.
 
Tiga Gempa yang Guncang Italia Buat Warga Ketakutan, Puluhan Luka-lukaFoto: REUTERS/Max Rossi
 
Sebagian besar warga Campi, kota dengan 200 penduduk, tidur di dalam mobil mereka setelah getaran gempa mengguncang Umbria, Marche, dan Lazio sepanjang Rabu (26/10) malam. Area yang sama diguncang gempa hebat pada 24 Agustus lalu, yang menewaskan ratusan orang dan menghancurkan sejumlah kota.
 
"Saya tidak bisa menghilangkan rasa takut," tutur Mauro Viola (64) yang mengaku tidak tidur dan menghabiskan sepanjang malam di luar rumah. Viola menuturkan, kepolisian setempat memblokir jalanan dengan bangku taman. 
 
Baca juga: 2 Gempa 6 SR dan 5,4 SR Guncang Italia, Tak Ada Korban Jiwa
 
Tiga gempa bumi (sebelumnya disebut dua gempa), yang berselang 2 jam, menghancurkan sejumlah gedung termasuk sebuah gereja abad ke-14 di Campi. Massimiliano Cocco dari Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia menuturkan kepada surat kabar lokal Corriere della Sera, bahwa gempa ini mungkin dampak dari patahan seismik pada Agustus lalu. 
 
Getaran gempa pertama tercatat berkekuatan 5,4 SR melanda pada Rabu (26/10) sore waktu setempat, yang membuat warga berlari keluar rumah karena panik. Gempa kedua dengan kekuatan lebih besar, yakni 6,1 SR melanda pada malam harinya. Selang beberapa jam kemudian, gempa ketiga dengan kekuatan 4,9 SR melanda. Ketiga gempa masih diikuti oleh belasan gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil.
 
Petugas penyelamat mempersiapkan sekitar 50 ranjang di dalam bangunan tahan gempa yang digunakan untuk menampung warga yang tidak bisa tidur di rumah masing-masing. 
 
"Getaran gempa pertama merusak gedung-gedung, kemudian gempa kedua melanda dan menghancurkannya," tutur pejabat Departemen Pemadam kebakaran setempat, Rosario Meduri.
 
Dalam keterangannya, Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfano menyebut bahwa fakta getaran gempa pertama berkekuatan lebih lemah dari gempa kedua, diperkirakan telah membantu menyelamatkan nyawa. Banyak warga yang langsung keluar rumah begitu gempa pertama terjadi.  (dtc/sl)